Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia
Permintaan Terakhir Sutopo Purwo Sebelum Wafat Dikabulkan Najwa Shihab, 'Semoga Memberi Inspirasi'
Almarhum Sutopo Purwo Nugroho ternyata sempat menyampaikan permintaan terakhir kepada Najwa Shihab sebelum meninggal dunia, Minggu (7/7/2019).
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Almarhum Sutopo Purwo Nugroho ternyata sempat menyampaikan permintaan terakhir kepada Najwa Shihab sebelum meninggal dunia, Minggu (7/7/2019).
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Najwa Shihab menceritakan bagaimana mendiang Sutopo Purwo Nugroho sangat menginginkan kisahnya dituangkan ke dalam sebuah buku biografi.
Bahkan, keinginan Sutopo Purwo Nugroho sebelum meninggal dunia tersebut disampaikannya secara pribadi kepada Najwa Shihab.
"Pak Topo pernah mengirimkan pesan ini: "Apakah ada penerbit yang berminat menulis kisah hidup saya?
Sejak lahir dalam kondisi miskin lalu tumbuh besar hingga sekarang terus berjuang dengan sakit kanker.
• Sebelum Meninggal, Sutopo Purwo Nugroho Pernah Bisikkan Kata-kata Ini ke Telinga Agus Yudhoyono
Mungkin kisah hidup saya dapat menginspirasi masyarakat, khususnya para penyintas kanker di Indonesia.
Tapi saya tidak punya biaya untuk menulis dan memproduksi buku tersebut.
Belum ada naskahnya sama sekali. Jika ada yang berminat tolong hubungi saya.
Mungkin menarik kisah perjalanan hidup saya.
Namun jika tidak ada, juga tidak apa-apa. Terima kasih. Sutopo Purwo Nugroho," tulis Najwa Shihab, menirukan pesan yang dikirimkan Sutopo kepadanya.
Gayung pun bersambut, Najwa Shihab membawa kabar gembira jika banyak penulis yang bersedia membuat biografinya.

"Ketika saya menghubungi pak Topo untuk mengonfirmasi pesan itu, dia langsung bersemangat, 'Mbak Nana, ternyata ada beberapa orang yang mau menuliskan dan menerbitkan, tapi saya mau pilih sama mbak Nana saja ya."
• Impiannya Diwujudkan Najwa Shihab, Putra Sutopo Purwo Ceritakan Sang Ayah Sosok Penggemar Beratnya
Terharu rasanya. Saya kemudian mengajak sahabat saya @fentyeffendy21 penulis sekaligus host #bukabuku @narasitv dan penerbit @LenteraHatiBook untuk bertemu Pak Topo di @narasi tv. Dan mulailah proses penulisan itu," tambah wanita yang akrab disapa Nana ini.
Lebih lanjut, Najwa Shihab menceritakan jika ia begitu kaget mendengar kabar berpulangnya Sutopo.
Terlebih, posisinya yang berada di Melbourne, Australia tak memungkinkannya berangkat melayat.
"Saya sedang di Melbourne ketika mendengar kabar berpulangnya Pak Topo. Kaget.

Dan langsung teringat berbagai momen dengan Pak Topo.
Terutama ketika saya mengundangnya ke Mata Najwa beberapa waktu lalu bersama kedua orang tuanya. "Mbak Nana, saya terima kasih sekali Bapak Ibu saya bisa tampil di Mata Najwa Boyolali.
Tampil di panggung di depan 7.000 warga Boyolali dan akan dilihat jutaan penonton Trans7.
Ini tidak pernah terbayangkan seumur hidup orang tua saya.
Bisa mendidik, mengasuh dan membesarkan anaknya menjadi seperti sekarang adalah nikmat yang luar biasa. Rasanya sakit saya hilang dan sehat segar bugar."
Saya tercekat membaca pesan itu. Dan kini bertambah haru ketika melihat Pak Topo bahkan masih mengunakan foto saat tampil di Mata Najwa di aplikasi pesan pribadinya," imbuhnya.

Di akhir caption, Najwa Shihab berharap buku biografi Sutopo Purwo Nugroho bisa menginspirasi banyak orang.
"Semoga buku biografi Pak Topo bisa segera terbit dan inspirasinya bisa terus jadi pembelajaran bagi banyak orang seperti niatan Pak Topo sejak awal," tutup Najwa Shihab.
Seperti diketahui, Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru.
Kabar Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia kali pertama disampaikan oleh istrinya melalu Kepala Bidang Humas BNPB Rosita.

"Pak Sutopo meninggal dunia saat sedang menjalani pengobatan penyakit kanker yang dideritanya di St Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China, sejak 15 Juni 2019 yang lalu. Kanker yang dideritanya telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh," kata Rita dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com pada Minggu (7/7/2019) pagi.
Rita mengatakan, sejak Sutopo divonis kanker Desember akhir 2017, Sutopo masih terus gigih dalam melakukan upaya pengobatan maupun dalam menginformasikan berbagai kejadian bencana yang terjadi di Indonesia selama 2018 hingga pertengahan 2019.
• Deretan Tokoh Beri Ucapan Duka Mendalam Atas Meninggalnya Sutopo Purwo Nugroho
Bahkan Sutopo masih sempat melakukan konferensi pers secara bersinambungan pada saat terjadi bencana gempabumi Lombok dan gempabumi Palu ditengah rasa sakit yang menderanya.
"Kami, kita semua merasa kehilangan Pak Sutopo. Sosok yang terdepan dan gigih dalam menyampaikan informasi bencana di Indonesia. Semoga amal ibadah almarhum selama hidupnya diterima di sisi Allah SWT dan bagi keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan sabar dalam menghadapi musibah ini," pungkasnya. (TribunStyle.com / Salma Fenty)

Sutopo Purwo Nugroho Berwasiat Soal Tempat Pemakaman Sebelum Wafat, Keluarga Ambil Keputusan Lain
Sebelum Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia, dia tinggalkan wasiat soal lokasi pemakaman, tapi keluarga ambil keputusan lain.
Sutopo Purwo Nugroho sempat mengungkapkan wasiatnya soal lokasi pemakaman jenazahnya kepada sang istri, Retno Utami Yulianingsih melalui Sekretaris Sutopo Purwo Nugroho, Fitri.
Sebelum meninggal dunia, Sutopo Purwo Nugroho ingin dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Akan tetapi, wasiat Sutopo Purwo Nugroho tersebut bertentangan dengan keinginan kedua orangtuanya yang ingin ia dimakaman di kampung halamannya di Boyolali, Jawa Tengah.
"Pak Topo pernah bilang, inginnya (dimakamkan) di Pondok Ranggon, tapi orangtuanya ingin (dimakamkan) di Boyolali," ujar Fitri pada Minggu (7/7/2019).
• Jadwal Pemakaman & Serah Terima Jenazah Sutopo Purwo Nugroho, Dimakamkan di Tanah Kelahiran Boyolali
Sementara itu, setelah sempat melalui rembuk keluarga, jenazah Sutopo Purwo Nugroho dimakamkan di Boyolali, Jawa Tengah.

Jenazah Sutopo Purwo Nugroho dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasono Layu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7/2019).

Lokasi pemakaman Sutopo Purwo Nugroho ini hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka di Surodadi, RT 007/RW 009, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah.
• Sutopo Purwo Meninggal, Sempat Pamit & Unggah Permintaan Maaf untuk Orangtua hingga Warga Indonesia
Hari Minggu (7/7/2019), staf berangkat ke Boyolali untuk menyiapkan segala sesuatu terkait pemakaman.
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo memerintahkan para staf BNPB terkait agar mengikuti perkembangan kepulangan jenazah.
Ia memerintahkan agar penerimaan jenazah di Tanah Air dan proses pemakaman menggunakan tradisi kedinasan BNPB, yang melibatkan unsur BPBD Boyolali dan Jawa Tengah.
"Sebab Pak Topo adalah pahlawan kemanusiaan yang telah ikut membesarkan nama BNPB sejak dibentuk tahun 2008," tutur Doni, dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews.com, Minggu (7/7/2019).

"Pak Topo juga telah mengharumkan nama Indonesia dalam sejumlah karyanya antara lain Penghargaan tertinggi yang diterima Pemerintah RI di Baku Azerbaijan dari PBB di Bidang Inovasi Kebencanaan melalui Petabencana."
• Tetap Bekerja Meski Sakit Kanker Paru-paru, Begini Perjuangan Sutopo Mencari Pekerjaan
Sutopo tiba Minggu malam sekitar pukul 20.30 WIB di Bandara Soekarno Hatta.
Setibanya di Jakarta, jenazah Sutopo disemayamkan di rumah duka di Raffles Hill I-6 No 15 Cibubur.
Keesokan hari, Senin 8 Juli 2019 pukul 05.20 dari Bandara Soetta diberangkatkan ke Bandara Adi Sumarno Solo, Jateng.
Dan Selanjutnya dimakamkan di Boyolali.
Seperti diketahui, Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru.
Kabar Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia kali pertama disampaikan oleh istrinya melalui Kepala Bidang Humas BNPB Rosita.

"Pak Sutopo meninggal dunia saat sedang menjalani pengobatan penyakit kanker yang dideritanya di St Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China, sejak 15 Juni 2019 yang lalu. Kanker yang dideritanya telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh," kata Rita dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com pada Minggu (7/7/2019) pagi.
Rita mengatakan, sejak Sutopo divonis kanker Desember akhir 2017, Sutopo masih terus gigih dalam melakukan upaya pengobatan maupun dalam menginformasikan berbagai kejadian bencana yang terjadi di Indonesia selama 2018 hingga pertengahan 2019.
• Deretan Tokoh Beri Ucapan Duka Mendalam Atas Meninggalnya Sutopo Purwo Nugroho
Bahkan Sutopo masih sempat melakukan konferensi pers secara bersinambungan pada saat terjadi bencana gempabumi Lombok dan gempabumi Palu ditengah rasa sakit yang menderanya.
"Kami, kita semua merasa kehilangan Pak Sutopo. Sosok yang terdepan dan gigih dalam menyampaikan informasi bencana di Indonesia. Semoga amal ibadah almarhum selama hidupnya diterima di sisi Allah SWT dan bagi keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan sabar dalam menghadapi musibah ini," pungkasnya. (TribunStyle.com / Salma Fenty)