Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia
Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un, Sutopo Purwo Nugroho Humas BNPB Meninggal, Ini Biografi Lengkap
Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un, Sutopo Purwo Nugroho Humas BNPB Meninggal, Ini Biografi Lengkap
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Agung Budi Santoso
Sutopo Purwo Nugroho adalah anak pertama Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmandari.
SD, SMP, dan SMAnya itu ia jalani di kampung halamannya.
Ia memperoleh gelar S-1 geografi di Universitas Gadjah Mada pada 1993, dan ia menjadi lulusan terbaik di sana pada tahun itu.
Ia memeroleh gelar S2 dan S3 di bidang hidrologi di Institut Pertanian Bogor.
Menurut sebuah wawancara Sutopo nersama dengan detik.com, ia hampir menjadi profesor peneliti pada 2012 tapi dikandaskan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia karena statusnya sebagai peneliti Badan Pengkajian dan Penelitian Teknologi (BPPT) yang bekerja di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Riwayat Karier
Pada 2016, ketika Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik lembaga penanganan bencana provinsi, Sutopo malah membenarkan kata-kata gubernur tersebut, mengatakan bahwa kritik tajam itu mustilah dianggap sebagai kritik yang membangun.
Pada tahun berikutnya, setelah Ahok ditangkap dan ditahan karena kasus penistaan agama, Sutopo menggunakan akun Twitternya untuk memuji secara terbuka keberhasilan Basuki dalam menekan banjir Jakarta ketika Basuki menginjak hari jadinya yang ke-51.[12]
Ia juga mengajar di IPB, Universitas Indonesia, dan Universitas Pertahanan Indonesia.

Riwayat Keluarga dan Pernikahan
Mengutip catatan Wikipedia, Sutopo Purwo Nugroho menikah dengan Retno Utami Yulianingsih dan mereka memiliki 4 orang anak hasil dari pernikahan itu.
Pada Januari 2018, Sutopo mengumumkan bahwa ia mengidap kanker paru-paru stadium IV dan masih berada di bawah tahap perawatan.
Keluarga dan dokternya telah memintanya untuk berhenti beraktivitas, namun ia menolak, meskipun sakit. Karenanya ia juga terpaksa pakai morfin. Ia juga masih tetap bersemangat dan tak pernah surut, terutama jika berbicara dengan wartawan.
Ia diketahui masih aktif memantau bencana di media sosial, menyediakan informasi, dalam berbagai kejadian, serupa tenggelamnya KM Sinar Bangun dan gempa Lombok pada 2018.
Namun begitu, kegiatannya berkurang jauh, dan kini waktunya hanya terbatas pada kerja kantor saja. (TribunStyle.com/ Vega Dini )