Breaking News:

Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Dibiarkan Wafat di Pedalaman 'Jiwa Tak Berdosa Ditinggal Sakit'

Sebelum ajal menjemput di pedalaman Papua Barat, Mantri Patra meninggalkan pesan terakhir.

TribunStyle.com Kolase/Grid.hot/ Twitter
Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum 'Dibiarkan' Wafat di Pedalaman Papua, 'Jiwa yang Tidak Berdosa Ditinggal Sakit' 

Namun sampai akhir Mei helikopter tak datang menjemput.

Logistik yang dibawa Mantri Patra pun habis berikut pula obat-obatan bagi masyarakat di sana.

Jatuh sakit, Mantri Patra meninggal kehabisan makanan & obat, berjuang demi warga pedalaman Papua
Jatuh sakit, Mantri Patra meninggal kehabisan makanan & obat, berjuang demi warga pedalaman Papua (Facebook Hendrik Mambor/ Twitter @jayapuraupdate)

Namun, Patra tinggal seorang diri dan tetap bertahan setelah temannya sesama perawat memutuskan turun ke kota Wasior dengan berjalan kaki.

Dia terus memberi pelayanan medis dengan kondisi apa adanya.

Untuk mengisi hari, bujangan kelahiran 1988 ini selalu berintekrasi dengan warga setempat, dari berkunjung ke rumah warga, bermain bersama pemuda setempat, hingga ikut berkebun bersama warga.

Pesan terakhir Mantri Patra sebelum meninggal dunia karena sakit keras gara-gara malaria di pedalaman Papua Barat.
Pesan terakhir Mantri Patra sebelum meninggal dunia karena sakit keras gara-gara malaria di pedalaman Papua Barat. (Grid Hot/Grid.ID)

"Tiap sore dia pergi dengan anak-anak menyanyi-menyanyi," kata seorang warga Oya yang dikisahkan Kepala Puskesmas Naikere Tomas Waropen di Wasior, Minggu (24/6/2019) kemarin.

Hari terus berlalu, helikopter yang ditunggu tak juga tiba, tetapi kesetiaan Patra tetap tak luntur.

Dia terus bertahan meski di hatinya memendam kecewa terhadap instansi tempatnya bekerja hingga akhirnya dia jatuh sakit.

Mengetahui kondisinya kian memburuk, seorang warga Kampung Oya memutuskan berjalan kaki untuk memberitahukan kondisi sang mantri kepada kepala Puskesmas Naikere.

Meskipun demikian, tetap saja tidak ada helikopter yang datang untuk mengevakuasinya ke kota guna mendapat perawatan medis.

Waktu Mantri Patra di dunia pun habis, 18 Juni 2019 ia menghembuskan napas terakhir dalam tugasnya di Oya.

Ia meninggal dalam kesendirian, tanpa keluarga, teman, maupun kerabat yang mendampinginya.

Ironisnya, jenazah Patra baru dijemput setelah dirinya meninggal selama empat hari.

VIDEO VIRAL Pria Bertubuh Kekar Tolak Bayar Teh Hangat Rp 1.000, Si Pemilik Warung Dibentak-bentak

Kepala Puskesmas Naikere, Tomas Waropen menyatakan nyawa Patra mungkin bisa tertolong jika pihak dinas kesehatan maupun instansi terkait lainnya cepat merespon laporannya terkait kondisi Patra dan meminta segera dikirim helikopter.

"Kami sudah rapat sampai tiga kali dengan Dinas Kesehatan, Kesra dan Pak Sekda tapi tetap tidak ada jalan. Sampai akhirya dia sudah meninggal baru helikopter bisa naik," ujar Waropen, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Meninggalnya Mantri Patra menjadi kesedihan tersendiri bagi warga Kampung Oya yang selama ini mendapatkan pelayanan kesehatan dari Patra tanpa pamrih.

(TribunStyle.com / Salma Fenty)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Mantri Patra Marinna JauhariMantri Patra meninggal dunia saat bertugasMantri PatraPapua Barat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved