Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Dibiarkan Wafat di Pedalaman 'Jiwa Tak Berdosa Ditinggal Sakit'
Sebelum ajal menjemput di pedalaman Papua Barat, Mantri Patra meninggalkan pesan terakhir.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Irsan Yamananda
Tidak ada kata sungut di bibir.
Kalian tetap berharap baju putih adalah teman setia di mana keringat itu ada.
Biar semua orang menatap kalian, biar semua orang betah dengan kalian.
Kalian tahu asal kalian tinggi menjangkau langit tak pasti.
Tetapi di sela-sela doa terdengar...
Tuhan.. kami mau mereka rasa tangan kami.
Tuhan kami mau mereka rasa damai kerja kami, kami tak tuntut banyak.
Berikan kami kesehatan dan umur panjang biar bisa berkarya," demikian bunyi surat yang ditulisnya.
Tak lama setelah itu, Mantri Patra pun meninggal dunia.
Dikabarkan sebelumnya, Mantri Patra sendiri dalah satu dari sekian tenaga kesehatan yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan di daerah pedalaman.
Tempatnya bertugas merupakan salah satu kampung terisolir di Distrik Naikere.
Tidak ada akses jalan darat apalagi sarana telekomunikasi.
• Jatuh Sakit, Mantri Patra Meninggal Kehabisan Makanan & Obat, Berjuang demi Warga Pedalaman Papua
Wilayah di perbatasan antara Teluk Wondama dengan Kabupaten Kaimana ini hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau menggunakan helikopter.

Untuk mencapai pusat distrik di Naikere, warga setempat biasanya berjalan kaki selama tiga sampai empat hari.
Mantri Patra sendiri ditugaskan di sana selama tiga bulan yakni dari Februari-Mei 2019.