Kasus Mutilasi
Deri Pramana Akui Berhubungan Badan dengan Vera Oktaria, Hasil Visum Justru Ungkap Fakta Sebaliknya
Saat dimintai keterangan, Prada DP mengaku kalau dirinya telah melakukan hubungan badan dengan Vera Oktaria sebelum dibunuh.
Penulis: ninda iswara
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Pembunuh Vera Oktaria, Prada DP, memberikan pengakuan setelah berhasil ditangkap oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) Sriwijaya, saat bersembunyi di Serang, Banten.
Namun pengakuan Prada DP ini berbanding terbalik dengan hasil visum yang dirilis oleh pihak kepolisian.
Saat dimintai keterangan, Prada DP mengaku kalau dirinya telah melakukan hubungan badan dengan Vera Oktaria sebelum dibunuh.
Prada DP juga mengatakan kalau dirinya membunuh Vera lantaran sang kekasih minta segera dinikahi.
• Terungkap Alasan Prada DP Habisi Nyawa Vera Oktaria, Gara-gara Korban Hamil dan Minta Dinikahi?
Hal ini disampaikan oleh Kolonel Dhohan yang membeberkan keterangan berdasarkan pengakuan Prada DP.
"Vera Oktaria minta dinikahi Deri Pramana sampai gelap mata bunuh kekasihnya bahkan dimutilasi.
Sempat juga diduga berhuhubungan badan sebelum dibunuh," ujar Kapendam di sela waktunya usai rilis kasus pembunuhan tersebut.
Menurut penuturan Prada DP, dirinya membunuh Vera dengan cara membekap hingga meregang nyawa usai minta dinikahi.
• Jenazah Ditemukan dalam Kondisi Tak Utuh, Ini Alasan Prada DP Tak Jadi Mutilasi Tubuh Vera Oktaria
Prada DP juga berniat memutilasi dan membakar tubuh korban untuk menghilangkan jejak.

Namun hal tersebut ia urungkan.
"Setelah dibekap meninggal, setelah tahu meninggal dia (Deri) cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad korban," katanya.
Pengakuan Prada DP soal dirinya melakukan hubungan badan dengan Vera ini berbanding terbalik dengan hasil visum.
Melansir dari TribunSumsel, pihak kepolisian yang merilis hasil visum mengatakan kalau tak ada hubungan badan antara korban dengan pelaku.
• Usai Bunuh Vera Oktaria, Prada DP Tinggal di Padepokan, Ini Kronologi Temukan Tempat Persembunyian
Hasil visum menunjukkan kalau korban dianiaya terlebih dahulu di bagian kepala sebelum dibunuh.
"Dari hasil otopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin (13/5).