Breaking News:

Berita Viral

Tak Malu Demi Mengobati Anaknya yang Sakit, Seorang Ayah Rela Jadi Badut dan Jual Balon di Jalanan

Tidak merasa malu demi mengobati anaknya yang sakit, seorang ayah rela jadi badut penghibur dan jual balon di jalanan.

V.qq
Tak Malu Demi Mengobati Anaknya Yang Sakit, Seorang Ayah Rela Jadi Badut dan Jual Balon di Jalanan 

Tidak merasa malu demi mengobati anaknya yang sakit, seorang ayah rela jadi badut penghibur dan jual balon di jalanan.

TRIBUNSTYLE.COM - Rasa malu mungkin sudah dibuang oleh seorang ayah ini.

Apapun akan dilakukan oleh ayah demi anaknya.

Dan mungkin rasa malu itu telah dirubah dengan semangat demi mengobati sang anak yang sakit dirumah.

Dilaporkan seorang ayah di Tiongkok rela kenakan baju badut dan jualan balon di jalanan demi putrinya.

Bergaya Seperti Pasukan Pengibar Bendera, Video Jan Ethes Hormat Bendera Viral di Media Sosial

Hidup dalam Keluarga Dua Agama, Islam dan Katolik, Curhatan Akhir Ramadhan Wanita Ini Viral

Viral Foto Penampakan di Sebuah Apartemen di Thailand, Terungkap Aslinya

Tak Malu Demi Mengobati Anaknya Yang Sakit, Seorang Ayah Rela Jadi Badut dan Jual Balon
Tak Malu Demi Mengobati Anaknya Yang Sakit, Seorang Ayah Rela Jadi Badut dan Jual Balon (V.qq)

Ia mulai mengenakan baju badut dan menjual balon di jalanan untuk mendapatkan uang untuk tagihan medis putrinya yang berusia dua tahun.

Ia tetap berjuang meski uang tagihan kesehatan yang pastinya tidak sedikit.

Pria dari Zhengzhou ini beralih ke kehidupan ini setelah putrinya menderita cedera otak parah pada Oktober 2018.

Menurut laporan yang dilansir oleh Asia One, putrinya cedera pada bagian belakang kepalanya setelah terjatuh dari tempat tidur.

Dia mengalami pendarahan di otak dan kemudian didiagnosis menderita cerebral palsy.

Dikutip dari Allosehat, Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.

Wanita Tiongkok Sembelit Karena Banyak Minum Bubble Tea, Ini Dampak Buruk Lainnya Termasuk Jantung

Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan, (meski yang dirasakan anaknya adalah cedera saat tumbuh).

Gangguan perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran.

Anak itu juga menjadi lumpuh sebagian dan mengalami kebutaan.

Dokter memberi tahu ayah ini bahwa putrinya membutuhkan rehabilitasi jangka panjang, yang berarti tagihan medis yang tidak sedikit.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
TiongkokWeibo
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved