Kasus Mutilasi
Psikiater Ungkap Sugeng & Korban Mutilasi di Malang Ada Hubungan Asmara, Punya 3 Istri di Masa Lalu
Berdasarkan hasil pemeriksaan psikiater, Sugeng dan korban memiliki hubungan asmara. Lebih jelas, pelaku Sugeng memiliki keinginan untuk punya istri.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Psikiater ungkap fakta baru tentang sosok Sugeng Angga Santoso, pelaku mutilasi wanita tanpa identitas di Pasar Besar Malang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan psikiater, Sugeng dan korban memiliki hubungan asmara.
Lebih jelas, pelaku Sugeng memiliki keinginan untuk punya istri lagi.
"Pelaku merasa ingin memiliki korban berdasarkan hasil interogasi. Pelaku pernah punya istri tiga lalu dipisahkan. Jadi ada keinginan punya istri lagi," ujar Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri,dikutip TribunStyle.com dari SuryaMalang, Jumat (17/5/2019).
Akan tetapi, psikiater masih ingin melakukan observasi lagi pada Sugeng.
• Tulisan di Tembok Rumah Kosong Buat Tetangga Sudah Curiga Sugeng Pelaku Mutilasi Pasar Besar Malang
Lebih lanjut, pendampingan perawatan di rumah sakit jiwa juga akan diberikan pada Sugeng.
Sebelum ditangkap karena kasus mutilasi Pasar Besar Malang, Sugeng juga pernah dilaporkan ke polisi karena hampir membakar rumah tetangganya.

Seiring ditangkapnya Sugeng, pelaku mutilasi terhadap sosok wanita tanpa identitas yang ditemukan di Pasar Besar, Malang, masa lalunya perlahan tersingkap.
Menurut penuturan Narko, tetangga Sugeng, pada 2011 silam, Sugeng pernah dilaporkan ke polisi karena hampir membakar rumahnya.
Akan tetapi, ia tidak jadi ditangkap karena pernah masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.
Karena itulah, polisi enggan menangkap Sugeng.
"Sugeng ini kalau berbicara sama orang normal modelnya seperti orang gila. Tapi, kalau pihak Rumah Sakit Jiwa yang mengajak berbicara dia kayak orang normal. Itu yang membuat RSJ tidak membawanya," terang Narko, dikutip TribunStyle.com dari Surya.co.id, Jumat (17/5/2019).
Tidak hanya itu, di mata tetangga, Sugeng memang sering menuliskan tulisan aneh.
• Fakta Baru Pelaku Mutilasi Pasar Besar Malang, Sugeng Tak Ditakuti Anak Kecil, Sering Ajak Bercanda
Salah satunya dengan menyebut nama Tuhan dan beberapa nama keluarganya.
"Keluarga Sugeng ini banyak, namun kebanyakan memiliki kelainan juga. Seperti yang dialami Sutoyo, kakak Sugeng yang sudah tidak mau tau lagi dengan tetangga kanan kiri," jelas Muhammad Luthfi, Ketua RW 06 Kelurahan Jodipan.

Kata Luthfi, Sugeng juga sering berinteraksi dengan anak-anak kecil.
Dia suka menyapa anak-anak, dan anak-anak di sini juga tidak ada yang takut sama Sugeng karena sering diajak bercanda.
Lutfhi mengaku, bahwa di setiap tulisan yang Sugeng tulis di tembok seperti ada kata-kata dendam.
"Entah itu dendam dengan warga, keluarganya, atau merasa seperti dikucilkan setelah diusir warga," terangnya.
Luthfi yang juga pedagang di Pasar Besar Kota Malang ini, sudah menduga jika pelakunya Sugeng ketika melihat tulisan pelaku mutilasi.
Menurut Luthfi, font yang ditulis itu, dan kata-katanya mirip dengan yang ditulis Sugeng.
"Saya sudah menduga kalau pelakunya itu Sugeng. Karena setiap hari kalau saya ke masjid pasti melewati rumah yang ditinggali Sugeng. Jadi saya tahu persis," ucapnya.
Di rumah yang kini ditinggali Sugeng itu juga terdapat beberapa tulisan yang dibuat oleh Sugeng.

Sedikitnya ada dua tulisan besar dan beberapa tulisan kecil yang di tulis di tembok putih itu.
Sejumlah tulisan itu bertuliskan:
"Dendam sang arwah, Sugeng Angga Santoso"
"Besok kalau aku mati, pembalasannya lebih kejam"
Rumah yang ditinggali Sugeng itu merupakan rumah kosong dan Sugeng biasa tidur di samping rumah tersebut.
Karena dianggap memiliki gangguan kejiwaan, pihak kepolisian rencananya akan memberikan pendampingan terhadap Sugeng.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, Sugeng nantinya akan didampingi dokter maupun psikiater.
• Tak Cuma Mutilasi Pasar Besar Malang, Sugeng Pernah Dipolisikan di Masa Lalu, Gagal karena Masuk RSJ
"Rencananya, yang bersangkutan akan kami beri pendampingan agar ada yang menemani ketika dilakukan penyelidikan," ucapnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Sugeng ditangkap setelah tim K-9 Polres Malang Kota melibatkan anjing pelacak dalam penyisiran pencarian pelaku pada Rabu (15/5/2019).
Saat ditangkap, Sugeng mengaku tidak membunuh wanita tersebut dan hanya memutilasinya.
Dalam keterangannya, wanita tanpa identitas itu meninggal dunia karena sakit yang ia derita.
Setelah meninggal selama 3 hari, Sugeng kemudian memutilasinya menggunakan gunting rumput.
Dia berdalih, mutilasi dilakukan karena permintaan korban.
(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)