Breaking News:

Ramadhan 2019

KEUTAMAAN Sholat Dhuha, Terlebih di Bulan Ramadhan 1440 H / 2019, dari Ampunan, Rezeki Hingga Surga

KEUTAMAAN Sholat Dhuha, Terlebih di Bulan Ramadhan 1440 H / 2019, dari Ampunan, Rezeki Hingga Surga

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi).

Waktu Sholat Dhuha
Waktu shalat dhuha terbentang sejak matahari naik hingga condong ke barat.

Artinya, di Indonesia, waktu shalat dhuha terbentang selama beberapa jam sejak 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur. Waktu yang lebih utama adalah seperempat siang. Di Arab, waktu itu ditandai dengan padang pasir terasa panas dan anak unta beranjak. Sebagaimana sabda Rasulullah:

 Bahwasanya Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha (di awal pagi). Dia berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)

Waktu yang Sangat Penting

“Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang yang menampakkannya, demi malam apabila menutupinya, demi langit serta membinanya, demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Dia mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”(QS. As-Syams:1-10).

Istilah dhuha dapat ditemukan pada beberapa tempat dalam Al-Qur’an. Kita dapat menemukan istilah dhuha kurang lebih pada tujuh tempat.

Di satu tempat (QS Thaha [20]:59; AI-‘Araf [7]:98; An-Nazi’at [79]:46), kata dhuha diartikan sebagai “pagi hari” atau sebagai “panas sinar matahari” di tempat lainnya (QS Thaha [20:119]). Istilah dhuha juga bisa mencakup kedua makna itu sehingga diartikan “sinar matahari di pagi hari” (QS As-Syams [91]:1).

Pada tempat lain (QS An-Nazi’at [79]:29), kata dhuha diartikan sebagai Siang yang terang. Namun, makna dhuha ini barangkali tidak merujuk pada keadaan terangnya siang di tengah hari yaitu waktu dzuhur.

Pada pembukaan surah AdDhuha, Allah berfirman, ”Demi waktu dhuha.” Imam Arrazi menerangkan bahwa Allah SWT setiap bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan hal yang agung dan besar manfaatnya.

Bila Allah bersumpah dengan waktu dhuha, berarti waktu dhuha adalah waktu yang sangat penting.

Syarat Sah Sholat Dhuha
Syarat sah sholat dhuha sama seperti sholat pada umumnya. Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; tahu masuknya waktu sholat tersebut; dan menghadap kiblat.

Niat Sholat Dhuha
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Niat dengan hanya mengucapkan di lisan belum dianggap cukup. Melafalkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Namun menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.

Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dalam madzhab Syafi’i, lafal niat sholat dhuha sebagai berikut:

Halaman
1234
Tags:
Sholat Dhuhakeutamaan Sholat DhuhaRamadhan 1440 H/2019Terbaruamalan menyambut bulan Ramadhan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved