Pilpres 2019
STOP PROVOKASI! Ini Bentuk 'Hukuman' dari Facebook & WhatsApp Bagi Grup Penyebar Hoaks Pilpres 2019
STOP PROVOKASI! Ini Bentuk 'Hukuman' dari Facebook & WhatsApp Bagi Grup Penyebar Hoaks Pilpres 2019
Penulis: Monalisa Octavia
Editor: Agung Budi Santoso
Salah satunya label "forward" yang mengnindikasikan bahwa pesan yang mereka terima bukan pesan orisinil melainkan sudah diteruskan sebelumnya.
• Cegah Hoaks, WhatsApp Batasi Pengguna Hanya Bisa Teruskan Pesan ke 5 Individu atau Grup
• 15 Berita Hoaks tentang Makanan dan Dampaknya Pada Kesehatan, Kerupuk Dibakar Mengandung Plastik
Ada pula "tombol konteks" yang memungkinkan orang-orang untuk melihat detail informasi yang telah mereka kirim.
Perubahan lain juga digulirkan Facebook untuk membuat penggunanya merasa lebih aman berselancar di platform jejaring sosial itu.
Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (11/4/2019), perubahan tersebut meliputi adanya alat pemblokir yang lebih rinci dan memberikan lencana verifikasi untuk profil di Messenger.
Pengguna juga akan bisa menghapus unggahan dan komentar di sebuah grup meskipun telah meninggalkan grup tersebut. Facebook pun menambah lebih banyak informasi tentang "Page quality", termasuk apabila judul berita tersebut "clickbait" atau tidak.
Mereka juga berupaya untuk mengurangi pesebaran konten yang tidak dilarang di Instagram.
Dalam hal ini, Facebook mengatakan bahwa unggahan bernuansa seksual kemungkinan masih muncul di feed pengguna, namun tidak akan muncul di laman eksplor.
Facebook juga berjanji akan meningkatkan pengawasan moderasi grup ketika menentukan apakan grup tersebut melanggar aturan komunitas atau tidak.

Cara WhatsApp Mendeteksi Gambar Hoaks Agar Makin Tidak Leluasa Disebarkan
WhatsApp dikabarkan tengah menguji coba fitur baru yang bisa digunakan untuk memerangi kabar hoaks.
Fitur bernama "reverse image search" alias pencarian terbalik ini memungkinkan pengguna melakukan pencarian gambar, untuk mendeteksi asli atau tidaknya gambar yang dikirimkan lewat obrolan.
Reverse image search sebenarnya mengunggah gambar ke layanan Google Search untuk ditelusuri asal-muasalnya.
memiliki mekanisme yang sederhana. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah gambar yang dikirim lewat obrolan melalui layanan Google Search.
Nantinya Google akan menunjukkan hasil apakah gambar tersebut sebelumnya pernah diunggah atau tidak.
Dirangkum KompasTekno dari GSM Arena, Senin (18/3/2019), fitur reverse image search di WhatsApp ini bisa bermanfaat untuk negara-negara di manaplatform ini banyak digunakan untuk menyebarkan informasi palsu.

Cara menggunakannya cukup mudah, pengguna cukup menyentuh dan menahan gambar yang ada dalam obrolan, kemudian akan muncul beberapa menu pop-up pada gambar tersebut.