Kasus Perundungan
Pakar Mikro Ekspresi Poppy Amalia Tawarkan Diri untuk Jadi Psikolog Audrey Secara Gratis
Dukungan untuk Audrey terus mengalir, pakar mikro ekspresi Poppy Amalia tawarkan diri untuk jadi psikolognya secara gratis.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Mohammad Rifan Aditya
Ia lalu berharap bisa bertemu dengan Audrey untuk memberikannya terapi secara gratis.
Menurutnya, jika Audrey tidak segera mendapatkan terapi, Poppy khawatir remaja berusia 14 tahun itu mengalami stress, depresi, dan lain sebagainya.
Poppy juga mempertanyakan pola asuh orangtua pelaku sehingga anaknya melakukan tindakan sekeji ini.
Ia menegaskan bahwa sebagian besar anak yang menerima tindakan bullying tidak menceritakannya pada orangtua.
"Karena mereka lebih takut pada temennya daripada orangtuanya," ungkap Poppy.
Karena itu, dia mengimbau pada para orangtua untuk menanyakan keadaan anaknya, bukan hanya soal PR dari sekolah saja.
Di akhir video, Poppy kembali menyatakan bahwa dirinya ingin segera menemui Audrey untuk membantunya.
Berikut caption lengkap di postingan video Poppy Amalya:
"Memprihatinkan, bullying “verbal” mengata2in saja akan memberikan dampak bagi para korban, yaitu korban akan merasa depresi dan marah, Ia marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku bullying, terhadap orang-orang di sekitarnya dan terhadap orang dewasa yang tidak dapat atau tidak mau menolongnya.
Kebanyakan anak2 di bully jarang menceritakan kepada org tuanya. Krn takut, Apalagi dgn kasus ini, sampai ke fisiknya, yang berkaitan dgn masa depannya (kemaluannya). Tentu akan memberikan dampak yg serius, bagi psikologisnya.
Perlu penanganan yg tepat dan segera secara psikologis. Utk pelaku, biasanya anak yang menjadi pelaku bullying adalah anak yg di besarkan dengan pola asuh otoriter atau sewenang-wenang menunjukkan kecenderungan anak menjadi pelaku bullying.
Selain pola asuh permisif (pembiaran)-memanjakan, juga turut menghasilkan kecenderungan remaja menjadi pelaku bullying. Pola asuh semacam ini memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan tindakan agresi pada orang lain. Orang tua tanpa disadari membenarkan perilaku agresif dengan tidak menghukum anak mereka ketika melakukan tindakan agresif pada orang lain.
Oleh sebab itu selain di selesaikan secara hukum, org tua pelaku semua perlu di berikan penanganan serius secara psikologis. Namun yg terpenting fokus kepada korban saat ini. “Saya bersedia menjadi Psikolognya audrey"
(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Yuk Like dan Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini: