Faiqus Syamsi, Siswa SMKN 5 Surabaya yang Hilang di Gunung Arjuno Ditemukan Tinggal Kerangka
Faiqus Syamsi, Siswa SMKN 5 Surabaya yang Hilang di Gunung Arjuno Ditemukan Tinggal Kerangka
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Mohammad Rifan Aditya
Meskipun kondisi mayat yang terkubur di suhu yang rendah biasanya masih terjaga.
Tetap saja proses evakuasi harus hati-hati, apalagi medan yang dilalui tidaklah mudah.
Selain proses evakuasi yang sulit di medan seperti Gunung Everest, mereka yang melakukan proses evakuasi juga harus berurusan dengan hukum di Nepal.
Dimana hukum di Nepal mengharuskan keterlibatan lembaga pemerintahan lembaga pemerintahan ketika berhadapan dengan mayat-mayat.
Belum lagi menurunkan mayat dari camp-camp yang lebih tinggi membutuhkan biaya mahal dan sulit.
Para ahli mengatakan biaya untuk proses evakuasi setidaknya memerlukan sekitar $ 40.000 hingga $ 80.000 untuk menurunkan mayat.
Para ahli mengatakan setiap keputusan tentang apa yang harus dilakukan dengan mayat juga merupakan masalah yang sangat pribadi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gletser di wilayah Everest, seperti di sebagian besar Himalaya, mencair dan menipis dengan cepat beberapa tahun terakhir.
Sebuah studi pada tahun 2015 menunjukkan kolam di gletser Khumbu, yang harus diseberangi pendaki untuk mencapai puncak - sedang meluas karena percepatan pencairan.
Tentara Nepal memperkirakan Danau Imja di dekat Gunung Everest pada tahun 2016 lalu setelah pencairan gletser yang cepat telah mencapai tingkat yang berbahaya.
Tim peneliti lain termasuk anggota dari Universitas Leeds dan Aberystwyth di Inggris.
Dimana tahun lalu mereka mengebor gletser Khumbu dan menemukan es lebih hangat dari yang diperkirakan.
(Tribuntyle.com/Verlandy Donny Fermansah/Candra Isriadhi)
Yuk like Facebook Tribun Style:
Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com: