Breaking News:

Faiqus Syamsi, Siswa SMKN 5 Surabaya yang Hilang di Gunung Arjuno Ditemukan Tinggal Kerangka

Faiqus Syamsi, Siswa SMKN 5 Surabaya yang Hilang di Gunung Arjuno Ditemukan Tinggal Kerangka

Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Mohammad Rifan Aditya
Instagram/SarSurabaya
Faiqus Syamsi, Siswa SMKN 5 Surabaya yang Hilang di Gubung Arjuno Ditemukan Tinggal Kerangka 

TRIBUNSTYLE.COM - Faiqus Syamsi, siswa SMKN 5 Surabaya yang hilang selama lima bulan di Gunung Arjuno akhirnya ditemukan.

Faiqus Syamsi ditemukan tinggal kerangka oleh Tim SAR Basarnas.

Tim SAR Basarnas berhasil mengevakuasi rangka tubuh Faiqus Syamsi.

Faiqus Syamsi diketahui hilang pada Desember 2018.

Sejak itu pemuda 17 tahun itu dinyatakan hilang di Gunung Arjuno.

Tim SAR Basarnas melakukan proses pencarian mulai dari lembah kidang hingga puncak bayangan.

UPDATE Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Mulai Singkirkan Motif Perampokan, Asmara Korban Jadi Sorotan

Jenazah korban ditemukan di bawah puncak bayangan.

Tim SAR Basarnas menemukan dua tulang yakni tangan dan kaki.

Sayang, tim evakuasi tak menemukan kerangka tubuh lainnya setelah dilakukan penyisiran hingga 100 meter dari titik penemuan kerangka pertama.

Kembali Keluarkan Lava Pijar, Ini Perkembangan Erupsi Gunung Agung di Bali

"Tim SARGAB melakukan penyisiran untuk mencari bagian kerangka tubuh lainnya pada radius 50-100 meter dari titik penemuan kerangka korban," kata Dantim SAR Basarnas Farid Kurniadi seperti dilansir Tribunstyle.com dari Tribun Jatim, Sabtu (6/3/2019).

Proses evakuasi korban masih diteruskan ke pos II Gunung Arjuno dan dilanjutkan ke posko utama.

( )

Usai penemuan dua kerangka itu polisi dan tim Basarnas langsung melakukan identifikasi.

Polisi dan tim Basarnas kemudian memastikan kerangka yang ditemukan atas nama korban Faiqus Syamsi.

"Identifikasi disaksikan pihak keluarga, kepolisian dan tim (basarnas) untuk memastikan identitas."

"Hasilnya dipastikan atas nama korban," katanya.

Penemuan kerangka Faiqus Syamsi telah diserahkan kepada keluarga korban.

"Kondisi ditemukan kerangka (tulang), tadi malam telah diserahterimakan kepada keluarga korban," imbuhnya.

Video Air Terjun Besar Muncul di Tebing Gunung Galunggung Bikin Gempar Warga, Ini Kata Ahli

Banyak Mayat di Gunung Everest Muncul ke Permukaan

Seperti bangkit dari kubur banyak mayat di Gunung Everest muncul ke permukaan, berikut penjelasannya.

Diketahui, setidaknya hampir 300 pendaki gunung yang tewas di jalur pendakian Gunung Everest.

Diyakini hal tersebut akibat pencairan gletser Everest yang semakin mengawatirkan.

Dari cairnya gletser di puncak Everest, mengakibatkan mayat para pendaki terdahulu yang tak dievakuasi menjadi muncul ke permukaan.

Mengutip dari Berbagai sumber pada Minggu (24/3/2019) dari 300 pendaki gunung yang tewas di jalur pendakian Gunung Everest terjadi semenjak upaya pendaikan pertama pada masa lalu.

Diperkirakan, masih ada dua per tiga mayat para pendaki yang masih terkubur di salju dan es.

Mencairnya gletser kini membuat mayat para pendaki yang telah terkubur salju selama bertahun-tahun terekspos ke permukaan.
Mencairnya gletser kini membuat mayat para pendaki yang telah terkubur salju selama bertahun-tahun terekspos ke permukaan. (BBC)

Mencairnya gletser kini membuat mayat para pendaki yang telah terkubur salju selama bertahun-tahun terekspos ke permukaan.

Salah seorang petugas penghubung pemerintahan di Everest mengungkapkan, ia telah menurunkan sekitar 10 mayat dalam beberapa tahun ini di berbagai lokasi di jalur pendakian Everest.

Namun sekarang semakin banyak dari mayat-mayat lain yang muncul ke permukaan.

Dimana pejabat Asosiasi Operator Ekspedisi Nepal (EOAN) mengatakan mereka telah menurunkan semua tali dari kamp yang lebih tinggi di pengunungan Everest dan Lhotse pada musim pendakian ini.

Tetapi upaya tersebut bukan tanpa kendala beberapa masalah masih sering ditemui, karena berurusan dengan mayat tidaklah mdah.

 Kisah Hannelore Schmatz, Pendaki Everest Wanita Pertama yang Tewas di Zona Maut, Jasadnya Abadi!

 Banyak Pendaki Alami Hal Misterius di Gunung Everest, Ternyata Ini Dia Penyebabnya

 Perempuan India Cetak Rekor 2 Kali Taklukkan Puncak Everest dalam 5 Hari

Mengevakuasi mayat yang sudah tekubur selama bertahun-tahun tentu saja harus hati-hati.

Meskipun kondisi mayat yang terkubur di suhu yang rendah biasanya masih terjaga.

Tetap saja proses evakuasi harus hati-hati, apalagi medan yang dilalui tidaklah mudah.

Selain proses evakuasi yang sulit di medan seperti Gunung Everest, mereka yang melakukan proses evakuasi juga harus berurusan dengan hukum di Nepal.

Dimana hukum di Nepal mengharuskan keterlibatan lembaga pemerintahan lembaga pemerintahan ketika berhadapan dengan mayat-mayat.

Belum lagi menurunkan mayat dari camp-camp yang lebih tinggi membutuhkan biaya mahal dan sulit.

Para ahli mengatakan biaya untuk proses evakuasi setidaknya memerlukan sekitar $ 40.000 hingga $ 80.000 untuk menurunkan mayat.

Para ahli mengatakan setiap keputusan tentang apa yang harus dilakukan dengan mayat juga merupakan masalah yang sangat pribadi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gletser di wilayah Everest, seperti di sebagian besar Himalaya, mencair dan menipis dengan cepat beberapa tahun terakhir.

Sebuah studi pada tahun 2015 menunjukkan kolam di gletser Khumbu, yang harus diseberangi pendaki untuk mencapai puncak - sedang meluas karena percepatan pencairan.

Tentara Nepal memperkirakan Danau Imja di dekat Gunung Everest pada tahun 2016 lalu setelah pencairan gletser yang cepat telah mencapai tingkat yang berbahaya.

Tim peneliti lain termasuk anggota dari Universitas Leeds dan Aberystwyth di Inggris.

Dimana tahun lalu mereka mengebor gletser Khumbu dan menemukan es lebih hangat dari yang diperkirakan.

(Tribuntyle.com/Verlandy Donny Fermansah/Candra Isriadhi)

Yuk like Facebook Tribun Style:

Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com:

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Faiqus SyamsiSMKN 5 SurabayaGunung ArjunoBasarnas
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved