Syahrini Tak Hanya Mantu Konglomerat, Kakek Reino Barack Juga Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosoknya
Terungkap sosok Omar Barack kakek Reino Barack sosok terpandang, Syahrini tak sekedar jadi mantu konglomerat.
Penulis: galuh palupi
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Terungkap sosok Omar Barack kakek Reino Barack sosok terpandang, Syahrini tak sekedar jadi mantu konglomerat.
Mertua Syahrini, orangtua Reino Barack, Rosano Barack dan Reiko Barack, dikenal sebagai konglomerat.
Rupanya tak hanya orangtua Reino Barack saja yang merupakan orang terpandang.
Kini terungkap kakek Reino Barack, Omar Barack juga bukan orang sembarangan.
Fakta ini terungkap dari unggahan Facebook Muhammad Sarip dari Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari (Lasaloka-KSB).
• Sebelum Bertemu dengan Reino Barack, Syahrini Sempat Pacaran dengan Seorang WNA?
Diceritakan oleh Sarip, Omar Barack adalah sosok terpandang di kalangan masyarakat Samarinda.
Berikut kutipan lengkap unggahannya:
KAKEKNYA REINO BARACK
TOKOH SAMARINDA ANTI-BELANDA
Nama Reino Barack sudah terlalu populer pada bulan lalu karena pernikahannya dengan Syahrini dan kegalauan Luna Maya.
Tapi, tahukah Anda bahwa kakek dari Reino ternyata adalah tokoh Samarinda zaman kolonial?
• Pengakuan Syahrini Akan Sosok Pria yang Dekat dengannya Sebelum Reino Barack, Sudah Bahas Pernikahan
Ayah Reino adalah Rosano Barack. Rosano merupakan putra kedua dari Omar Barack.
Omar Barack, kakeknya Reino, lahir di Samarinda tahun 1917.

Orang tua dan paman-pamannya Omar merupakan tokoh Kampung HBS (Pasar Pagi) serta pengurus organisasi Sarekat Islam.
Moyang mereka berasal dari tanah Banjar di selatan Kalimantan.
Pada usia 22 tahun Omar berkuliah di Wasseda University Tokyo, Jepang.
• Sahabat Pamer Foto Kamar Pengantin Wanita Sebelum Akad Syahrini & Reino Barack, Kenang Momen Spesial
Itu terjadi pada 1939 atau tiga tahun sebelum Jepang menduduki Nusantara.
Ketika Perang Asia Timur Raya berkecamuk 1941, Omar Barack menjadi penyiar Radio Tokyo.
Melalui radio Jepang ini, Omar melampiaskan kekesalannya pada Belanda yang menjajah Nusantara termasuk Samarinda.
Dengan suara menggelegar, Omar mempropagandakan misi Jepang membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Keberpihakannya terhadap Jepang sekaligus membangkitkan semangat nasionalisme rakyat untuk anti-Belanda.
• Tak Mudah Menyerah, Begini Perjuangan Reino Barack Dapatkan Cinta Syahrini, Meski Sering Dicuekin
Pada tahun 2002 Omar menghubungi seorang sahabatnya, tokoh Samarinda.
Melalui telepon, Omar berucap kepada sahabatnya itu, "Semoga buku yang Dinda rencanakan akan selesai pada waktunya."
Seminggu setelah itu Omar menghembuskan nafas terakhirnya.

Ia wafat dalam usia 85 tahun. Sahabatnya itu menyelesaikan bukunya setahun kemudian.
Buku itu berjudul "Kalimantan Timur: Apa, Siapa dan Bagaimana".
• Mantap Pilih Syahrini, Reino Barack Ungkap Tak Pernah Dapatkan Ini dari Sang Mantan
Penulisnya bernama Abdoel Moeis Hassan, yang juga segera menghadap Ilahi dua tahun setelah bukunya terbit.
Abdoel Moeis Hassan adalah pejuang pembela Republik Indonesia (Republiken), calon Pahlawan Nasional pertama dari Kaltim.
Saat ini Pemerintah Kota Samarinda sedang memproses usulan Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan, sahabat karib kakeknya Reino Barack.
Alfatihah untuk sesepuh Samarinda yang telah mendahului kita.
Semoga bakti dan amalnya diterima Sang Maha Pencipta.
• Kenalan Hanya Hitungan Bulan, Ini Alasan Penting Syahrini Mau Menikah dengan Reino Barack
Dalam unggahan itu, Sarip juga memajang foto lawas dari sosok Omar Barack.
Omar Barack terlihat masih muda memakai jas resmi dan topi ala koboi.
Saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Senin (11/3/2019) Muhammad Sarip memberikan penjelasan seputar sosok Omar Barack di masa lalu.
"Omar Barack bersiaran langsung dari Jepang, yang bisa direlay oleh radio di kawasan Asia Tenggara.
• Nasib Pria yang Tengah Dekat dengan Syahrini sebelum Dinikahi Reino Barack, Hempas ke Negaranya
Mustahil di Samarinda atau di wilayah Hindia Belanda bisa menyuarakan propaganda Jepang, sementara Belanda masih bercokol.
Omar Barack masih tinggal di Jepang sampai sekutu mengalahkan negeri matahari terbit dalam Perang Dunia II.," kata Muhammad Sarip.
(TribunStyle.com/Galuh Palupi)