Tips & Tricks
Cara Mudah Memotret Supermoon dengan Menggunakan Kamera DSLR Maupun Kamera Handphone
Berikut ini cara mudah memotret Supermoon atau Bulan Purnama dengan menggunakan kamera DSLR maupun kamera handphone.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Cara mudah memotret Supermoon atau Bulan Purnama dengan menggunakan kamera DSLR maupun kamera handphone?
Penasaran bagaimana cara mudah memotret Supermoon atau Bulan Purnama dengan menggunakan kamera DSLR maupun kamera handphone?
Berikut ini cara mudah memotret Supermoon atau Bulan Purnama dengan menggunakan kamera DSLR maupun kamera handphone.
• Supermoon dan Gerhana Bulan Ternyata Bisa Bikin Orang Mudah Ngantuk dan Lapar, kok Bisa?
• Keindahan Spektakuler Supermoon Hasil Jepretan & Rekaman Netizen, Masya Allah Eloknya!
• Fenomena Supermoon, BMKG Peringatkan Laut Pasang Maksimum Berlaku 19-22 Januari 2019
Senin (21/1/2019) malam, fenomena Supermoon atau Bulan Purnama akan kembali menyambangi Bumi.
Kabar baiknya, hal ini dapat dilihat dari Indonesia, mulai dari matahari terbenam hingga sebelum fajar menyingsing.
Menurut astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, fenomena munculnya supermoon ini bersamaan dengan gerhana bulan.
"Kalau Gerhana Bulannya tidak bisa dilihat karena terjadinya waktu siang hari di Indonesia. Tapi Supermoon jelas bisa dilihat besok malam," kata Marufin kepada Kompas.com via pesan singkat, Minggu (20/1/2019).
Untuk bisa mengabadikannya, Marufin berkata Anda bisa menggunakan berbagai jenis kamera, baik DSLR maupun kamera handphone.
"Tinggal pakai setting pencahayaan paling minimal," ujarnya.
Namun, mengingat beberapa hari belakangan lebih sering hujan di seluruh wilayah Indonesia, Marufin berkata kemungkinan untuk Supermoon terlihat memang 50:50.
"Saat ini puncak musim hujan, tapi ada vortex atau pusaran udara di sebelah barat Kalimantan. Itu (vortex) membuat awan hujan berkumpul di sana, sehingga Jawa khususnya bagian barat relatif sedikit hujan," katanya.
Marufin menambahkan, sepanjang malam besok adalah waktu terbaik untuk melihat Supermoon.
Dampak Supermoon Marufin menjelaskan, Bulan Purnama (istilah astronominya oposisi Bulan-Matahari) dan Bulan baru (konjungsi Bulan-Matahari) merupakan peristiwa saat Matahari, Bulan, dan Bumi berada di satu garis lurus.
Hal ini mengakibatkan Bumi mengalami resultan gaya tidal terbesar, dan yang paling terpengaruh adalah lautan.