Breaking News:

Mahfud MD: 7 Kontainer Surat Suara Pemilu 2019 Sudah Dicoblos? Tak Masuk Akal, Mungkin Trik Politik

Mahfud MD: 7 Kontainer Surat Suara Pemilu 2019 Sudah Dicoblos? Tak Masuk Akal, Mungkin Trik Politik.

TRIBUNNEWS /HERUDIN
Mahfud MD 

TRIBUNSTYLE.COM - Ini kicau Twitter Mahfud MD soal isu 7 kontainer surat suara Pemilu 2019 sudah tercoblos.

Menurutnya, tak masuk akal itu tersebut. Apa alasannya tak masuk akal?

"Memang tak masuk akal kalau ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos untuk Pemilu 2019. Lah, KPU kan blm mencetak surat suara, speciment juga belum diumumkan," kicau mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, TribunStyle.com kutip dari Twitter dia, Kamis 3 Januari 2019.

"Mungkin itu trick politik, mungkin juga gerakan untuk mengacau. Apa pun, sudah benar @KPU_RI lapor ke Polisi dan Polisi harus usut," sambung Mahfud MD

Soal Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos, Sudjiwo Tedjo: Sejak Awal Saya Susah Percaya

Budayawan Sudjiwo Tedjo ikut mengomentari soal hoaks 7 kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos.

Hal itu disampaikan oleh Sudjiwo Tedjo di akun Twitternya, siang ini, Kamis (3/1/2018).

Namun, Sudjiwo Tedjo tak menjelaskan apa yang menjadi alasannya untuk sulit percaya pada isu tersebut.

Bahkan, ia menduga bahwa alasannya apakah karena dirinya netral.

Pun, Sudjiwo Tedjo juga menyamakan dengan kasus lainnya yang tak mudah ia percayai.

Sudjiwo Tedjo
Sudjiwo Tedjo (dakwatuna.com)

Yakni kasus soal laki-laki sembahyang di tengah jalan.

Keduanya, menurut Sudjiwo Tedjo, sama-sama sulit untuk dipercayai.

Hoaks soal 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos itu ramai setelah Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mencuitkan soal itu.

 

Meski saat ini, cuitan tersebut sudah dihapus oleh Andi Arief.

Andi Arief pun mengakui kalau dirinya mencuitkan isu tersebut, dan mengaku twitnya sudah terhapus.

Cuitan itu kemudian dianggap oleh PDI-P sudah memenuhi delik hukum.

Bahkan, di cuitan selanjutnya, Andi Arief mengaku siap jika cuitannya itu diproses ke jalur hukum.

"Silahkan saja kalau Saya mau dilaporkan, tinggal aparat hukum mau berfihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca tuit saya, atau berfihak pada saya yg ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil," tulisnya.

Rupanya, cuitan itu kini makin ramai dibicarakan oleh publik.

Banyak yang menduga bahwa isu itu sengaja dimunculkan untuk membuat hoaks.

Bahkan seorang Sudjiwo Tedjo pun ikut tertarik mengomentarinya.

Ini cuitan lengkap Sudjiwo Tedjo :

"Sejak pertama denger sas-sus ttg kontainer berisi kartu suara yang ud dicoblos, saya susah percaya.

Tapi sama susahnya kupercayai bhw bener2 ada lelaki sembahyang (sendirian, berpakaian stigma garis keras) di tengah jalan.

Mungkinkah karena aku netral?," tulisnya.

Kata KPU

Komisi Pemilihan Umum ( KPU) telah berkoordinasi dengan Cyber Crime Mabes Polri untuk menindaklanjuti penyebaran hoaks 7 kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos.

Menurut Ketua KPU Arief Budiman, pihak kepolisian akan segera melacak dan mencari pihak yang menyebarkan berita bohong itu.

Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang pertama kali membuat dan menyebarkan hoaks yang berawal dari rekaman suara yang tersebar di berbagai sosial media tersebut.

"Saya ingin menyampaikan kepada pihak kepolisian untuk melacak dan mencari siapa yang menyebarkan dan membuat rekaman suara ini, termasuk siapa yang menulis. Jadi ada capture tulisan yang memuat tentang berita bohong ini," kata Arief di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019) malam.

Pada Rabu malam, KPU bersama Badan Pengawas Pemilu melakukan pengecekan informasi itu ke Kantor Bea dan Cukai, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Arief mengatakan, sebelum meminta pihak kepolisian untuk ikut melacak pelaku, KPU sudah lebih dulu merunut kronologi tersebarnya informasi itu.

Akan tetapi, karena masifnya informasi yang tersebar melalui berbagai platform, KPU belum menemukan penyebar hoaks.

Oleh karena itu, KPU bekerja sama dengan kepolisian mencari pelaku.

Arief menegaskan, KPU akan melawan siapa pun pihak yang mengganggu penyelenggaraan pemilu.

"Jadi orang-orang jahat yang mengganggu pemilu kita, yang mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu itu harus ditangkap, kami akan lawan," kata Arief.

Hoaks itu berupa rekaman suara seorang lelaki yang menyatakan:

"Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1. Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu. Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya."

Setelah KPU dan Bawaslu melakukan pengecekan bersama pihak Bea Cukai, dipastikan bahwa informasi 7 kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos adalah hoaks.(*)

Dikutip dari TribunnewsBogor.com dengan judul: Komentari Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos, Sudjiwo Tedjo: Sejak Awal Saya Susah Percaya

TPS
TPS (AFP)

KPU : Penyebar Kabar 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos Harus Ditangkap

Ketua KPU, Arief Budiman meminta agar penyebar kabar bohong mengenai surat suara dalam tujuh kontainer dan sudah tercoblos untuk ditangkap.

Termasuk, kata dia, orang-orang yang menulis dan menyebarkan berita bohong tersebut.

"Penyebarnya harus ditangkap.Termasuk siapa yang menulis, berita bohong ini," tegasnya di Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Kamis (3/1/2019) dini hari seperti dikutip Tribunnews.com 

Pihaknya pun mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Cybercrime Mabes Polri untuk melakukan penelusuran atas kabar tersebut.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian," katanya.

Sebelumnya, ia memastikan kabar adanya satu kontainer surat suara yang tercoblos merupakan kabar bohong.

Juga termasuk kedatangan tujuh kontainer yang membawa masing-masing 10 juta surat suara ke Tanjung Priok adalah bohong.

Hal itu terjadi dijelaskan oleh Arief usai melakukan pengecekan dan klarifikasi atas isu yang beredar di media sosial.

"Kami memastikan berdasar keterangan bea cukai, tidak benar. Tidak ada kabar TNI AL yang menemukan. Tidak ada penyitaan satu kontainer," tegasnya di Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Kamis (3/1/2019) dini hari.

Ilustrasi Pemilu
Ilustrasi Pemilu (Wartakotalive.com/Pandji Bashkara)

Bawaslu: Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Bikin Resah, Berpotensi Ganggu Tahapan Pemilu

Anggota Bawaslu RI, Mochammad Afifudin, mengatakan penyebaran informasi soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos berpotensi menggangu tahapan Pemilu 2019.

"Berpotensi menganggu tahapan pemilu. Menciptakan keresahan sebagaimana informasi yang beredar soal adanya 7 kontainer," ujar Afifudin, di kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (2/1/2019) malam.

Untuk menelusuri kebenaran informasi itu, pada Rabu malam, pihak KPU RI dan Bawaslu RI melakukan pengecekan di kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok.

Upaya ini dilakukan untuk menelusuri kebenaran informasi surat suara yang dikirim dari Tiongkok tersebut.

"Yang, saya setelah kami cek mendapatkan keterangan dari pihak yang mempunyai otoritas, itu tidak benar adanya," kata dia.

Dia menegaskan, pihaknya bersama dengan KPU RI, selaku penyelenggara pemilu berupaya memastikan, melakukan klarifikasi dan konfirmasi atas segala jenis informasi.

Menurut dia, salah satu yang harus diperangi bersama adalah informasi tidak benar atau hoax.

"Saya kira ini menjadi bagian penting kebersamaan penyelenggara untuk memastikan. Berita bohong harus kami lawan. Berita bohong harus kami klarifikasi kebenarannya," tambahnya.

Sebelumnya, jajaran KPU RI dan Bawaslu RI menyambangi Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Rabu (2/1/2019) malam.

Upaya ini dilakukan untuk mengecek terhadap kabar surat suara yang dikirim dari Tiongkok dan sudah tercoblos. Surat suara berjumlah 10 juta itu dibawa menggunakan tujuh kontainer.

Setelah melakukan penelusuran, Ketua KPU, Arief Budiman memastikan kabar adanya satu kontainer surat suara yang tercoblos merupakan kabar bohong.

Informasi tersebut disampaikan oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief melalui akun media sosial, twitter. Dia mengungkapkan kabar itu diterima dari grup WhatsApp.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak terjadi fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar," tulisnya.  (TribunStyle.com/ Diolah dari : Tribunnews.com ) 

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Mahfud MDTwitterKPU
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved