Hari AIDS Sedunia - Perbedaan HIV dan AIDS yang Sering Dikira Sama oleh Banyak Orang
Sering dikira sama oleh banyak orang, berikut perbedaan antara HIV dan AIDS.
Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
AIDS adalah infeksi HIV tahap akhir.
Penyedia layanan kesehatan mencari beberapa faktor untuk menentukan apakah latensi HIV telah berkembang ke HIV stadium 3.
Karena HIV menghancurkan sel kekebalan yang disebut sel CD4, penyedia layanan kesehatan satu arah mendiagnosis AIDS adalah melakukan penghitungan sel-sel tersebut.
Seseorang tanpa HIV dapat memiliki 500 hungga 1200 sel CD4.
Ketika sel-sel telah turun menjadi 200, seseorang dengan HIV dianggap memiliki HIV stadium 3.
Faktor lain yang menandakan bahwa HIV stadium 3 telah berkembang adalah adanya infeksi oportunistik.
Infeksi oportunistik adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, jamur, atau bakteri yang tidak akan membuat seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang tidak rusak.
Perawatan dan harapan hidup
Jika HIV berkembang menjadi HIV stadium 3 (atau AIDS), harapan hidup menurun secara signifikan.
Sulit untuk memperbaiki kerusakan pada sistem kekebalan pada saat ini.
Infeksi dan kondisi lain, seperti kanker tertentu, yang disebabkan oleh kerusakan sistem kekebalan yang parah adalah hal yang umum.
Namun, dengan terapi antiretroviral yang berhasil dan beberapa pemulihan sistem kekebalan tubuh, banyak orang dengan HIV stadium 3 menjalani hidup panjang.
Dengan pengobatan untuk infeksi HIV saat ini, orang dapat hidup dengan HIV dan tidak pernah mengembangkan AIDS.
Baca: Delapan Anak Terjangkit Kasus HIV/AIDS di Sikka Nusa Tenggara Timur
Penting juga untuk dicatat bahwa pengobatan antiretroviral yang berhasil dan viral load yang tidak terdeteksi secara berkelanjutan sangat menurunkan risiko penularan virus ke orang lain.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hari AIDS Sedunia: Ketahui Bedanya AIDS dan HIV yang Sering Dianggap Sama.
Yuk subscribe channel YouTube TribunStyle.com: