3 Fakta di Balik Perseteruan Inul Daratista dan Rhoma Irama yang Belum Berujung Hingga Kini
Perseteruan Inul dengan Rhoma Irama rapanua belum menemui titik akhir hingga sekarang.
Penulis: anggraini nurul fatimah
Editor: Delta Lidina Putri
Perseteruan Rhoma Irama VS Inul kembali terjadi pada tahun 2006.
Saat itu Inul dan Rhoma diundang Komisi VIII DPR RI membahas Rancangan Undang Undang (RUU) Pornografi dan Pornoaksi.
Saat itu Inul berpendapat keberadaan RUU penting, karena bangsa Indonesia membutuhkan rambu-rambu untuk mencegah meluasnya aksi-aksi pornoaksi dan pornografi.
Namun dia mengakui belum mengetahui batasan-batasan pornografi atau pornoaksi tersebut.
Suasana rapat berubah saat Rhoma Irama bersuara.
Dalam kesempatan itu, tiba-tiba Rhoma Irama mengungkit-ungkit kembali goyang ngebornya Inul.
Dengan berapi-api, sang raja dangdut pun kembali mengkritik goyang ngebor Inul.
"Goyang ngebor Inul sudah termasuk bagian pornoaksi yang harus dilarang. Goyang sensasional itu tak boleh dilakukan, karena menimbulkan keresahan dan syahwat penonton," cetus Rhoma.
Rhoma kembali membuka kisah lamanya dengan Inul.
Menurutnya, ketika itu ia hanya menyatakan gerakan Inul erotis dan mengundang birahi.
Dirinya tak pernah meminta Inul untuk bersujud kepadanya.
Suasana rapat menjadi tak enak hingga seorang anggota dewan interupsi.
"Ini sidang dengar pendapat. Seharusnya tidak ada yang menghakimi peserta lain. Ini bukan rapat penghakiman, tapi rapat untuk mencari masukan," ujar anggota tersebut.
Rhoma pun berdalih, bahwa yang dimaksudnya ialah menggambarkan batasan-batasan pornografi dan pornoaksi supaya lebih jelas.
Merasa dipojokkan Rhoma, semula Inul hanya tertunduk lesu, tetapi lama-lama dia tak kuasa membendung air matanya.