Breaking News:

7 Fakta Razan Najjar, Relawan Perawat Muda di jalur Gaza yang Tewas Tertembak Sniper Israel

7 fakta Razan Najjar, relawan perawat muda di jalur Gaza yang tewas tertembak sniper Israel

Editor: Desi Kris
Razan Najjar 

Najjar bekerja sejak pukul 7 pagi hingga 8 malam, itu berarti sekitar 12 jam per hari.

Dalam sehari, Najjar mambantu untuk mengobati 70 orang terluka.

"Kami melakukan ini karena mencintai negara kami. Ini pekerjaan kemanusiaan," kata Najjar dikutip dari Times.

3. Lakukan wawancara dengan Times sebelum kematian

Sebelum kematiannya, Najjar pernah melakukan wawancara dengan majalah Times pada Mei lalu.

Dalam wawancaranya itu, dia mengatakan bahwa wanita juga memiliki peran dalam masyarakat Palestina, khususnya Gaza.

"Perempuan dalam masyarakat kita dihakimi, dipandang sebelah mata. Tapi mereka harus menerima kami karena kami memiliki kekuatan yang lebih dari siapa pun," ucap Najjar.

4. Seragam 'berdarah'

Sabreen membawa jas medis putrinya, Razzan al Najjar
Sabreen membawa jas medis putrinya, Razzan al Najjar

Ketika bertugas menjadi relawan aksi protes di jalur Gaza, Najjar bekerja sangat total.

Menurut ibunya, Sabreen, Najjar sering tinggal di perbatasan hingga semua demonstran kembali pulang.

Seragam medis Najjar selalu dipenuhi darah saat pulang ke rumah.

Darah itu berasal dari para korban luka yang telah ditolongnya.

"Dia sering pulang dengan pakaian putih yang berubah jadi merah. Itu darah para korban yang dia tolong hari itu. Tapi merah kali ini adalah darahnya sendiri," kata Ashraf, ayah Najjar.

5. Seorang pemberani sejak kecil

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Tags:
Razan Najjar
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved