Ilmuwan Temukan Vaksin "Pemanjang Usia" untuk Pasien Penderita Kanker Otak yang Mematikan
Meski masih dalam tahap akhir uji coba, tapi obat ini sudah "sangat menjanjikan."
Editor: Amirul Muttaqin
Dari 331 pasien yang melakukan uji coba terhadap obat baru ini, 100 di antaranya digolongkan sebagai orang yang "diperpanjang usianya."
Seluruh pasien yang berasal dari Inggris, Amerika Serikat, jerman, dan Kanada ini hidup rata-rata 3,4 tahun setelah melakukan operasi. 3
31 pasien dengan glioblastoma yang terlibat dalam uji coba ini, mereka dibagi menjadi dua kelompok.
232 pasien pada kelompok pertana diinjeksi secara teratur dengan vaksin imunoterapi DCVax di samping perawatan standar.
Sedangkan sisanya menjadi kelompok kontrol yang diberi plasebo.
Setiap pasien yang tumornya kambuh selama uji coba secara otomatis ditawarkan vaksin, yang berarti sekitar 86,4 persen menerima pengobatan di beberapa titik.
• 8 Tanda Kanker pada Wanita yang Sering Diabaikan, Nomor Terakhir Justru Kerap Diharapkan!
Hasilnya, pasien yang terlibat mampu bertahan lebih dari 23 bulan setelah operasi.
Adalah Kat Charles, salah satu peserta uji coba tersebut.
Sebelumnya, Charles pada 2014 divonis hanya punya tiga bulan untuk hidup setelah dokter kehabisan pilihan untuk mengobati kanker otaknya.
"Mereka mengatakan tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan untuk saya," ungkap Charles dikutip dari The Independent, Selasa (29/05/2018).
Inilah membuatnya mengikuti uji coba obat baru tersebut.
Hasilnya, dia mampu bertahan tiga setengah tahun kemudian.
Bahkan, dalam pemindaian MRI terbaru tidak ada jejak tumor pada otak ibu satu anak ini.
"DCVax telah melakukan apa yang semua orang katakan tidak mungkin," kata Charles.
"Jika bukan karena perawatan ini, saya tidak akan menjadi istri dan ibu untuk anak kami," sambungnya.