Breaking News:

Layanan Gesek Tunai Lebih Menguntungkan Dibanding Pakai ATM? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Gestun merupakan aksi menarik sejumlah uang dengan cara menggesekkan kartu kredit ke mesin melalui electronic data capture (EDC)‎ di merchant tertentu

Editor: Amirul Muttaqin
Tribun Jogja

Hal serupa dilakukan Tiyok Pribadi untuk mendapatkan uang sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Layanan gestun biasa disediakan toko atau merchant yang menyediakan fasilitas mesin EDC.

Di Semarang pun, menurut dia, keberadaannya sangat banyak. Biasannya, pihak penyedia gestun punya toko.

"Kalau yang tidak punya toko biasanya di rumah-rumah. Kalau saya biasa gestun di toko batik dan tempat gestunnya ada di lantai dua. Sedangkan di luar toko biasanya ada tulisan jasa gesek dan pelunasan, seperti di daerah belakang Ace Hardware Simpanglima Semarang," ucapnya.

Dalam transaksi, penyedia praktik gestun akan menanyakan berapa jumlah dana yang dibutuhkan, serta potongan administrasinya dijadikan satu dengan total gesek atau di luar total gesek.

"Jadi saya cuma menerima uang dan struk bukti. Di struk ada tulisan nama perusahaannya seperti travel, butik, atau toko elektronik," jelasnya.

Terang-terangan

Tiyok berangggapan, praktik gestun bukan merupakan tindakan penipuan atau mengelabuhi sistem. Pasalnya, penyedia layanan gestun berani terang-terangan pasang MMT di depan lapak mereka.

"Kalau yang di rumah-rumah cuma ada MMT kecil dan biasanya mereka pasang iklan di koran," ujar warga Indraprasta, Semarang itu.

Tiyok menuturkan, transaksi yang biasanya difiktifkan adalah pembelian baju, elektronik, dan travel agen. Kalau di tempat biasa gestun, Tiyok sering dibuat membayar travel agent seperti seolah-olah membeli tiket atau paket wisata.

"Jadi tidak kelihatan aneh untuk transaksinya. Masak kalau beli baju, bulan ini beli baju Rp 2 juta, bulan depan beli baju Rp 3 juta kan tidak wajar," imbuhnya.

Soal biaya gestun, Tiyok bercerita, normalnya dikenai tarif sekitar 3-5 persen dari tiap transaksi. Pemilik toko atau penyedia gestun juga selama ini tidak pernah menaikkan biaya meski di hari peak season seperti Ramadan saat ini.

"Soal biaya tidak pernah berubah-ubah, selalu di kisaran 3-5 persen dari tiap transaksi. Hanya saja seperti Ramadan ini banyak yang melakukan gestun dan dana yang disiapkan pemilik gestun juga bertambah," paparnya.

Ia mengungkapkan, kartu kredit tiap bank memiliki banyak fitur seperti bebas iuran tahunan, tiga tahunan, atau bebas iuran tahunan selamanya. Fasilitas kartu kredit hampir mirip, yaitu belanja gesek langsung, tarik tunai, dan gesek tunai.

Namun untuk tarik tunai, tiap kartu kredit punya limit tersendiri, misal kartu kredit dengan limit Rp 10 juta, kemungkinan bisa tarik tunai hanya Rp 4 juta-Rp 5 juta.

Sementara, gestun sering digunakan karena pemilik kartu seolah belanja dan ia mendapatkan uangnya. Hanya saja kelemahannya terkena charge toko yang dibebankan kepada pelaku gestun. (tribunjateng/cetak/lipsus)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Layanan Gesek Tunai Kartu Kredit Makin Marak, Ada Trik Biaya Admin Rendah"

Yuk Subscribe YouTube dan Like Fanpage TribunStyle.com di bawah ini:

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
ATM
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved