Breaking News:

Pemilu Malaysia Digelar Hari Ini, Mahathir Bersekutu dengan Anwar Lawan Najib, Tiada Kawan Abadi

Pemilu Malaysia Digelar Hari Ini, Mahathir Bersekutu dengan Anwar, Lawan Najib, Tiada Kawan Abadi

TribunStyle.com/ Kolase
Pemilu di Malaysia 

Mahathir, yang pernah menjadi mentor Perdana Menteri Najib Razak, menyebut kembalinya dia ke kancah politik karena tidak mampu mengabaikan praktik korupsi yang merajalela di negara itu.

"Saya tidak pernah mengira putra perdana menteri yang tersohor mau menjadi pencuri. Dan ini adalah tuduhan dari Departemen Kehakiman AS, bukan kita yang mengatakan demi politik, tidak," ujarnya kepada BBC Indonesia.

3 Cara Baca Pesan WhatsApp tanpa Harus Membukanya, Tak ketahuan Kalau Sedang Online!

Mahathir berbalik melawan Najib menyusul skandal 1MDB senilai miliaran dollar yang menodai pemerintahannya. 1MDB, yang digagas Najib, awalnya dibentuk sebagai dana umum untuk mendorong ekonomi nasional.

Akan tetapi, skandal itu terkuak ketika Departemen Kehakiman AS merilis dokumen gugatan yang menuding dana 1MDB telah melalui pencucian melalui rekening-rekening di AS.

Dana itu kemudian diduga digunakanuntuk membiayai gaya hidup sejumlah orang, termasuk pejabat negara.

Pada Juli 2015, Jaksa Agung Malaysia kala itu, Abdul Gani Patail, mengaitkan sumbangan sebesar US$681 juta (setara hampir Rp10 triliun) yang diterima Najib melalui rekening pribadinya dengan perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga yang bersangkut paut dengan 1MDB.

Patail kemudian diganti dan setelah penyelidikan dilakukan, Jaksa Agung Mohamed Apandi Ali menuturkan bahwa uang US$681 juta di rekening Najib adalah "sumbangan pribadi" dari keluarga kerajaan di Arab Saudi yang ditransfer antara akhir Maret dan awal April 2013.

"Sudah jelas, tidak ada kesalahan. Itulah pendirian saya," kata Najib kepada Bloomberg pada April lalu, dalam wawancara pertama dengan media asing selama lebih dari tiga tahun terakhir.

2. 'Putri Reformasi' yang 'berdamai' dengan musuh

Nurul Izzah Anwar mengaku sepakat bekerja sama dengan Mahathir karena pemilu kali ini bukanlah tentang dirinya, tapi tentang Malaysia, tentang para pemilihnya.

Meski demikian, dia memilih bersikap optimistis sekaligus waspada saat berkolaborasi dengan sosok yang menjebloskan ayahnya, Anwar Ibrahim, ke sel penjara pada 1999 lalu.

Hukuman kepada ayahnya saat itu adalah kali pertama dari serangkaian hukuman berikutnya atas tuduhan sodomi. Saat ini pun Anwar Ibrahim masih menjalani hukuman.

"Sudah ada permintaan maaf sehingga kami menanggapi hal ini dengan lapang dada. Jelas, ini bukan proses yang mudah, tapi saya menilainya berdasarkan perbuatannya," kata Nurul Izzah kepada BBC Indonesia.

Mahathir dan Anwar dulu berstatus sebagai perdana menteri dan wakil perdana menteri sebelum Anwar kemudian dipecat pada 1998 dan dituduh melakukan korupsi.

Anwar lantas memulai gerakan Reformasi dan membentuk Partai Keadilan Rakyat—parpol yang semula dimaksudkan sebagai gerakan melengserkan Mahathir dari kursi perdana menteri.

Halaman
123
Tags:
Mahathir MohamadMalaysiaTribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved