Breaking News:

Cerita Inspiratif

Kulit Wanita ini Serapuh Sayap Kupu-kupu, Cuma Jalan Kaki 10 Menit Efeknya Mengerikan

Nurbanu Istar memiliki kelainan kulit langka yang membuatnya harus menderita meskipun melakukan kegiatan sepele sekalipun.

Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Mohammad Rifan Aditya
KOLASE
Nurbanu Istar 

TRIBUNSTYLE.COM - Nurbanu Istar memiliki kelainan kulit langka yang membuatnya harus menderita meskipun melakukan kegiatan sepele sekalipun.

Wanita asal Melbourne ini memiliki kulit serapuh sayap kupu-kupu.

Pelajar yang memiliki kelainan "butterfly skin" ini harus berdiam diri di tempat tidur selama liburan.

Karena dia baru saja berjalan selama lebih dari 10 menit dan membuat kulitnya rontok.

Nurbanu Istar lahir memiliki kelainan kulit langka yang disebut Epidermolysis Bullosa (EB), melansir dari Metro.co.uk (4/5/2018).

Rayakan Kelulusan SMA dengan Corat-coret, Sejumlah Pelajar Alami Nasib Buruk, Lulus Dunia Akhirat

Penyakit genetik langka ini membuat kulit terkelupas walau hanya sedikit sentuhan atau gesekan.

Wanita berusia 21 tahun ini sering disalahartikan sebagai korban luka bakar karena hal-hal sederhana seperti gatal, berjalan.



Nurbanu Istar
Nurbanu Istar (Metro)

Kulit Nurbanu Istar bisa menjadi terlalu panas jika memakai pakaian yang tidak berbahan cotton.

Bahkan dapat menyebabkan kulitnya yang rapuh meletus dalam lepuhan yang menyakitkan yang bisa memerlukan waktu berminggu-minggu untuk sembuh.

Setelah perjalanan terakhir ke Sydney, Australia, pada April 2018, Nurbanu Istar tidak dapat berjalan selama seminggu karena hanya berjalan sekitar 10 menit saja.

Saat ini tidak ada obat untuk kondisi tersebut.

Sayangnya, penderitaan Nurbanu Istar semakin berat karena dia juga menderita distrofi retina yang menyebabkan gangguan penglihatan yang signifikan.

Namun penyakitnya itu tidak akan menghentikan Nurbanu Istar untuk mencapai mimpinya menjadi seorang psikolog forensik klinis.



Kelainan kulit yang diderita Nurbanu Istar
Kelainan kulit yang diderita Nurbanu Istar (Metro)

Dia mengakui universitas bisa menjadi tantangan, karena dia harus berjalan jarak jauh di antara kelas dan tidak dapat memegang pena lama karena mereka menyebabkan tangannya melepuh.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Metro.co.ukNurbanu IstarMelbourneEpidermolysis Bullosa
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved