Ayahnya Suntikkan Darah Terkena HIV Sejak Kecil, Begini Cara sang Anak Balas Dendam Saat Dewasa!
Brryan Jackson terlihat gugup ketika dibimbing dari ruang tunggu penjara melewati pintu masuk yang berdenting memecah kesunyian ruang sidang.
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Waktu menunjukkan jam makan siang di Lembaga Pemasyarakatan Missouri, Amerika Serikat.
Brryan Jackson terlihat gugup ketika dibimbing dari ruang tunggu penjara melewati pintu masuk yang berdenting memecah kesunyian ruang sidang.
Di ujung lain ruangan itu, ada seorang pria yang mengenakan seragam tahanan putih tengah menunggunya.
Meski mereka belum pernah bertemu lagi sejak Brryan Jackson masih bayi, pria bernama Bryan Stewart, di sudut ruangan itu tetap ayahnya.
Jackson berada di sini untuk membacakan sebuah pernyataan yang berisi harapan, dan memastikan bahwa ayahnya akan tetap mendekam di balik jeruji besi seumur hidup.
Sebagian orang tidak percaya bahwa Jackson bisa memiliki kesempatan untuk membaca pernyataan ini. Sebab, di tahun 1992 ia didiagnosis terjangkit "AIDS stadium akhir".
Ketika itu, pihak rumah sakit tidak sanggup menanganinya, dan memulangkannya ke rumahnya dalam keadaan sekarat.
Sambil memegang selembar kertas yang diketik, Jackson duduk di samping ibunya, yang berjarak lima kursi dari ayahnya.
"Saya mencoba untuk menjaga agar pandangan mata saya tetap lurus. Saya tidak ingin menatap matanya," kata Jackson.
Ia bisa melihat sang ayah dari sudut mata, tentu hanya sekilas.
"Saya mengenalinya dari foto yang ada di kantor polisi, tapi saya tidak memiliki hubungan dengan dia," kata Jackson.
"Saya bahkan tidak mengenalinya sebagai ayah saya."
Majelis pembebasan bersyarat menyerukan kepada Jackson untuk membacakan pernyataan dengan lantang. Jackson pun menghela napas, berhenti sejenak.
"Saat itu saya bertanya-tanya apakah saya melakukan hal yang benar, tapi ibu saya selalu mengajarkan saya agar menjadi berani," ungkap dia.
"Saya mencoba untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Tuhan menyertai saya. Apapun hasil sidang ini, Tuhan lebih besar dari saya, lebih besar dari ayah saya, lebih besar dari ruangan atau bahkan Departemen Kehakiman."