Kisah Pilu Korban Kecelakaan di Tanjakan Emen, Banyak Orang Merekam Tapi Tak Mau Pinjamkan Ponsel!
Karmila mengisahkan, saat dirinya berhasil keluar dari bus, dia melihat banyak orang yang mendokumentasikan insiden tersebut.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Beberapa hari yang lalu, sebuah kecelakaan maut membuat publik geger.
Insiden tersebut terjadi di kawasan Tanjakan Emen, Jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater, Subang, Jawa Barat.
Peristiwa mengenaskan tersebut terjadi pada hari Sabtu (10/2/2018) kemarin.
Ada 56 orang korban dalam tragedi berdarah ini.
Sedikitnya 27 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
• Tak Hanya Merangkak, Inilah Kesaksian & Ungkapan Kekesalan Korban Selamat di Tanjakan Emen
Beberapa hari setelah kecelakaan maut itu terjadi, salah seorang korban selamat bernama Karmila diundang oleh acara Hitam Putih Trans7 untuk menjadi narasumber.
Acara tersebut ditayangkan pada hari Kamis (15/2/2018) kemarin malam.
Dalam acara yang dibawakan oleh Deddy Corbuzier tersebut, Karmila berbagi kisah pilunya saat menjadi korban insiden mengerikan tersebut.
Di segmen kedua, dia menceritakan tentang kronologi terjadinya kecelakaan.
Namun, kisah pilu Karmila baru terasa pada segmen ketiga.
Kala itu, Deddy bertanya soal orang-orang yang pada merekam kejadian tersebut tapi tidak mau meminjamkan ponselnya.
"Benar seperti itu kejadiannya, bisa Anda cerita lebih jelas lagi?" tanya Deddy pada Karmila.
Karmila mengisahkan, saat dirinya berhasil keluar dari bus, dia melihat banyak orang yang mendokumentasikan insiden tersebut.
Dia ingin meminjam ponsel salah satu orang yang merekam kejadian tersebut untuk menghubungi keluarganya.
"Kayaknya dia pura-pura gak lihat saya," tuturnya.
Wanita berjilbab hitam itu akhirnya berdiri dan sekali lagi meminta ijin untuk meminjam ponselnya.
"Dia bilang gak ada pulsa bu, ga ada sinyal bu. Toh kenapa dia bisa nge-shoot, semua dishoot. Malah saya yang diviralin sama dia, 'kan?" terang Karmila.
Karmila mengaku sakit hati dengan kelakuan orang-orang yang mendokumentasikan dirinya tapi tidak mau membantunya.
"Sampai orang turun dari mobil, nge-videoin gitu," katanya.
• Kecelakaan Maut Tewaskan 27 Orang, Wahyu, Putra Emen Ceritakan Tentang Kecelakaan Ayahnya Tahun 1964
Merasa kesal dengan orang-orang yang mendokumentasikannya, Karmila pun menyerah untuk meminjam ponsel dari mereka.
Untungnya, rombongan dari bus lain datang.
Karmila pun meminjam ponsel dari temannya di bus lain untuk menghubungi suaminya.
"Orang-orang di sekitar sana ketika merekam video apakah ada juga yang turun menolong?" tanya Deddy.
Karmila menjelaskan bahwa saat itu ada segerombolan anak muda yang datang membantu.
Namun, dirinya mempertanyakan tindakan gerombolan pemuda tersebut.
"Soalnya kejadian handphone satupun kita gak ada, hilang semua" terang Karmila.
"Temen saya ada, bu Yana, dia uang lima juta, kartu identitas, sama handphone dua lenyap, enggak ada," imbuhnya.
Karmila menjelaskan, bahkan tas temannya itu juga tidak ada.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyaksikan video di bawah ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kecelakaan ini bermula saat bus bernomor polisi F 7959 AA yang membawa rombongan wisatawan dari Tangerang Selatan tidak bisa dikendalikan diduga karena rem blong.
Beberapa saat kemudian, bus menabrak sepeda motor bernopol T 4382 MM yang ada di depannya.
Setelah itu, bus menabrak tebing di sebelah kiri jalan dan terguling.
Dalam insiden tersebut, polisi menetapkan Amirudin (32), sang sopir bus, sebagai tersangka. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Subscribe Channel YouTube dan like Fanpage TribunStyle.com di bawah ini: