Ungkap Pembahasan Ini di Mata Najwa, Ketua BEM UGM Obed Kresna Banjir Pujian, Beda dengan Zaadit!
Aksi ketua BEM Universitas Indonesia (UI) yang memberikan kartu kuning kepada Jokowi ternyata membuka dialog cukup besar di Indonesia.
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSTYLE.COM - Aksi ketua BEM Universitas Indonesia (UI) yang memberikan kartu kuning kepada Jokowi ternyata membuka dialog cukup besar di Indonesia.
Aksi Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa tersebut menjadi perbincangan hangat yang masih bergulir.
Mulai dari masyarakat hingga jajaran menteri ikut menanggapi aksi Zaadit tersebut.
Satu di antara program yang mengundang Zaadit Taqwa adalah Mata Najwa.
• Mengapa Ketua BEM UGM Menyalip Pamor Zaadit Taqwa? Perhatikan Beda Keduanya Jawab Najwa Shihab Ini
Dalam episode terbaru Mata Najwa pada Rabu (7/2/2018), Najwa Shihab mengundang sejumlah ketua atau presiden BEM dari beberapa universitas ternama di Indonesia.
Mulai dari Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Gafar Revindo, Ketua BEM IPB Qudsyi Ainul Fawaid, Presiden Keluarga Mahasiswa ITB Ardhi Rasy Wardhana, dan Presiden Mahasiswa UGM Obed Kresna Widya Pratistha.

Selain para ketua BEM, Mata Najwa juga menghadirkan politis sekaligus mantan aktivis, kepala staff kepresidenan Moeldoko, serta Menteri Riset dan Teknologi Mohammad Nasir.
Dalam episode kali ini, Mata Najwa membahas mengenai aksi Zaadit Taqwa mengacungkan kartu kuning serta tuntutan-tuntutannya kepada pemerintah.
Berbagai persoalan dibahas dengan beruntun, mulai dari tanggapan mengenai aksi Zaadit.
Dilanjut persoalan gizi buruk di Papua yang kini seolah menjadi diskusi nasional.
Bagaimana tidak, dalam salah satu tuntutannya, Zaadit mengeluhkan mengenai isu gizi buruk di Asmat yang belum rampung.
Landasan tuntutan itu, kata Zaadit, lantaran kondisinya suda memasuki tingkat Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat.
"Kami ingin mau dipercepat penyelesaiannya karena sudah lama dan sudah banyak korban," ungkap Zaadit.