Fernando Wowor - Dua Versi Kronologi Penembakan Pengawal Prabowo oleh Anggota Brimob hingga Tewas
Perbincangan kasus ini makin hangat dengan beredarnya kronologi insiden ini versi teman Fernando Wowor yakni Rio Endika Putra Pradana.
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Beredar dua versi kronologi penembakan Fernando Wowor.
Kematian pria yang pernah menjadi pengawal pribadi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, rupanya masih simpang siur.
Baru-baru ini beredar dua versi kematian Fernando Wowor di media sosial, Senin (22/1/2018).
Sebelumnya diketahu kader Partai Gerindra itu tewas tertembak setelah terlibat cekcok dengan anggota Brimob berinisial AR.
Insiden nahas ini terjadi di area parkir tempat hiburan malam Lipss Club Bogor, Sabtu (20/1/2018).
• Inilah Sosok Pengawal Pribadi Prabowo yang Tewas Tertembak, Dikenal Cerdas dan Religius
Kematian pengawal Prabowo ini menjadi perbincangan hangat netizen di linimasa.
Perbincangan ini makin hangat dengan beredarnya kronologi insiden ini versi teman Fernando Wowor yakni Rio Endika Putra Pradana.
Kronologi ini dibagikan oleh pemilik akun @Gemacan70 setelah mendapati ppostingan dari sebuah akun di Grup Facebookk 'Prabowo for NKRI', Minggu (21/1/2018).
1. Kronologi Penembakan versi Teman Fernando Worwor, Rio Endika Putra Pradana.
Sabtu dini hari pukul 2 pagi hendak makan ke Dunkin Donut.
Saat menuju ke Dunkin Donut, parkiran penuh dan memutuskan parkir di depan ruko-ruko kosong.
Hendak parkir, mobil yang ditumpangi Fernando Wowor dihadang oleh pengendara motor gede.
"Motor ini harganya sama dengan mobil itu. Kamu yang mundur atau aku yang mundur?" terang seorang lelaki muda pengendara motor gede tersebut.
Teman Fernando lain, Arif, menyarankan lelaki itu mengambil jalur kiri mobil karena jalan masih lebar.
Tetapi pengendara motor gede itu malah naik pitam, marah, dan mencabut pistol.
Senjata api itu di arahkan ke kaca mobil.
Teman Fernando lain, Arif kemudian keluar dari mobil untuk menenangkan suasana tapi tak berhasil.
Pestol itu kemudian makin diarahkan ke Arif.
Arif mencoba memegang tangan pengendara motor gede itu sambil mengatakan 'Jangan gitu mas'.
Rupanya lelaki anggota Brimob itu kemudian makin marah.
Saat itu Fernando kemudian keluar dari monil.
Dari situ Rio merebut pistol dengan bantuan Fernando yang memiting leher pelaku sampai jatuh dari motornya.
Terjadi kerusuhan saat berusaha saling merebut pistol.
Warga sekitar juga turut serta memukul pelaku dan membuat suana makin ricuh.
Tiba-tiba Rio ditarik, dicakar, dan lepaslah perebutan pistol.
Tiba-tiba terdengar suara tembakan 'Dor!' yang menumbangkan Fernando Wowor.
Rio kemudian berusaha merebut pistol kembali dan berhasil menjatuhkan pistol.
Warga kemudian menghakimi penembak tersebut.
Rio kemudian berusaha melarikan Fernando ke rumah sakit.


2. Kronologi Penembakan versi Kabid Hukum Polda Jabar
Kabid Hukum Polda Jabar, Kombes Iksantyo Bagus Pramono, Fernando tertembak setelah terlibat ketegangan dengan Briptu AR di sebuah tempat hiburan malam Lipps Club Bogor.
Kejadian bermula pada saat korban bersama dengan tiga temannya akan masuk ke parkiran Lipps Club Bogor berpapasan dengan Briptu Achmad yang akan keluar dari tempat parkir tersebut.
Namun karena tidak ada yang mau mengalah, maka terjadilah cekcok mulut antara keduanya yang pemukulan.
Terjadi pemukulan oleh Fernando dan teman-temannya kepada Briptu AR.
Briptu AR mengeluarkan senjata api di tengah perkelahian.
Kemudian terjadi perebutan senjata api.
Tak lama kemudian senjata api itu mengeluarkan tembakan mengenai dada Fernando.
Mengetahui kejadian itu teman-temannya lantas mengeroyok anggota Brimob tersebut.
Korban di larikan ke rumah sakit dan setibanya Fernando meninggal dunia.
Sedangkan Briptu AR menderita luka parah di wajah dan mendapat perawatan di rumah sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)