Breaking News:

Imunisasi Vaksin Difteri Ulang untuk Orang Dewasa Perlukah Dilakukan? Ini 9 Fakta Penting

Difteri bukanlah penyakit baru, sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan telah mewabah di banyak negara.

Editor: Suut Amdani
KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA
Murid-murid SD Negeri 2 Sukamaju Baru Depok jalani imunisasi difteri. 

Selain Indonesia, negara lain yang terserang wabah difteri pada tahun ini adalah Bangladesh dan Yaman.

Untuk kedua negara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirimkan antitoksin.

3. Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.

Bakteri ini dapat hidup di beberapa orang tanpa menunjukkan gejala.

Oleh karena itu, ia dinamakan tipe Typhoid Mary, yakni kondisi di mana seseorang tidak sadar sudah memiliki bibit bakteri tersebut.

4. Seperti flu, difteri menyebar lewat udara, terlebih saat ada orang yang sedang batuk atau bersin.

Jika pada anak-anak, mereka dapat terjangkit karena mainannya yang telah terkontaminasi.

5. Gejalanya meliputi sakit tenggorokan, demam rendah, dan kurang nafsu makan.

Tanda-tanda ini diikuti timbulnya lapisan keabu-abuan pada hidung atau tenggorokan, dan pembengkakan tenggorokan yang disebut bullneck.

6. Bakteri pertama-tama akan menempel pada lapisan sistem pernafasan dan menghasilkan racun yang akan membunuh jaringan sehat.

Hal ini dilakukan dengan cara mencegah sel menciptakan protein.

7. Vaksin difteri yang sudah dibuat sejak tahun 1920-an membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali toksin.

Dewasa ini, orang mendapatkan vaksin difteri dalam vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus).

8. Di Indonesia sendiri vaksin ini diberikan sebanyak lima kali, yaitu saat bayi berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4 sampai 6 tahun.

Bila vaksin yang diterima sudah lengkap, seseorang dapat terhindar dari penyakit tersebut.

9. Selain itu, juga disarankan melakukan vaksinasi untuk orang dewasa setiap 10 tahun sekali.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa tambahan setiap 30 tahun sekali sudah dirasa cukup.

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Vaksin DifteriMohamad Subuh
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved