Pengacara Novanto: Saya Suka Mewah, Sekali Pergi Luar Negeri Rp 5 M, Tas Hermes Semiliar Saya Beli
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, bicara soal kekayaan dan gaya hidupnya. Siap-siap melongo dengan pengakuannya!
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, bicara soal kekayaan dan gaya hidupnya. Siap-siap melongo dengan pengakuannya!
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, bicara soal kekayaan dan gaya hidupnya. Sebagai seorang pengacara kondang, Fredrich mengaku suka hidup bermewah-mewahan.
"Saya suka mewah. Saya kalau ke luar negeri, sekali pergi itu minimum saya spend Rp 3 miliar, Rp 5 miliar. Sekarang tas Hermes yang harganya Rp 1 Miliar juga saya beli," kata Fredrich seperti ditayangkan dalam akun YouTube Najwa Shihab, Jumat (24/11/2017).
"Bagi saya, kalau mau lihat saya, saya seperti pengacara yang sangat top kan, Hotman Paris. Dia itu lebih dari saya, tapi saya enggak kalah dengan beliau," ucap Fredrich.
• Mendekam di Rutan KPK, Ternyata Begini Keseharian Setya Novanto, Sulit Tidur?
Hal ini disampaikan Fredrich saat ditanya Najwa mengenai honor yang ia dapat sebagai pengacara.
Fredrich mengatakan, apabila menjadi pengacara suatu korporasi, maka tarifnya bisa sampai Rp 100 juta per bulan.
"Kalau ada 20 perusahaan (dalam sebulan) saya bisa hidup nikmat, nyaman," kata dia.
Namun, Fredrich menegaskan bahwa kekayaannya saat ini tak hanya berasal dari honor sebagai pengacara, namun juga dari warisan keluarga dan juga sejumlah usaha.
Fredrich tidak secara tegas menjawab berapa honor yang ia dapat dengan membela Setya Novanto. Namun Fredrich mengatakan, apabila membela orang besar, ia justru tidak mengharapkan bayaran.
"Makin besar namanya, free. Karena akan angkat pamor saya kalau saya menang. Setelah saya menolong beliau, efeknya tidak bisa diduga," ucap Fredrich.
• Inilah Ancaman Setya Novanto untuk Golkar Jika Dilengserkan, Benar-Benar Mengejutkan!
Fredrich pun mencontohkan pengalamannya saat membela Budi Gunawan pada 2015 lalu.
Saat itu, Komjen Budi Gunawan yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan rekening gendut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Fredrich selaku pengacara Budi lantas mengajukan praperadilan melawan KPK. Hakim tunggal Sarpin Rizaldi pun mengabulkan permohonan praperadilan dan membebaskan Budi dari status tersangka.
Fredrich mengaku, saat itu dia sama sekali tidak mendapatkan bayaran dari Budi. Meski tak dibayar oleh Budi Gunawan, namun Fredrich tetap merasa puas karena mendapatkan nama baik.
"Dapat nama. Saya dihormati oleh institusi kepolisian karena saya menyelamatkan mukanya polisi," kata Fredrich.
Frederich: Saya Dihormati Institusi Kepolisian, Karena Saya Selamatkan Mukanya Polisi
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, menceritakan pengalamannya saat membela Budi Gunawan pada 2015 lalu.
Saat itu, Komjen Budi Gunawan yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan rekening gendut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Fredrich selaku pengacara Budi lantas mengajukan praperadilan melawan KPK.
Hakim tunggal Sarpin Rizaldi pun mengabulkan permohonan praperadilan dan membebaskan Budi dari status tersangka.
Fredrich mengaku, saat itu dia sama sekali tidak mendapatkan bayaran dari Budi.

"Saya waktu bela Pak BG enggak dikasih apa-apa," kata Fredrich seperti ditayangkan dalam akun YouTube Najwa Shihab, Jumat (24/11/2017).
Hal ini disampaikan Fredrich saat ditanya Najwa mengenai honornya menjadi pengacara.
Meski tak dibayar oleh Budi Gunawan, Fredrich tetap merasa puas karena mendapatkan nama baik.
Meskipun gagal menjadi Kapolri, kini Budi Gunawan ditunjuk Presiden menjadi Kepala Badan Intelijen Negara. Pangkat Budi juga dinaikan menjadi Jenderal bintang empat.
"Dapat nama. Saya dihormati oleh institusi kepolisian karena saya menyelamatkan mukanya polisi," kata Fredrich.
Fredrich tidak secara tegas menjawab berapa honor yang ia dapat dengan membela Setya Novanto.

Namun, Fredrich mengatakan, apabila membela orang besar, ia justru tidak mengharapkan bayaran.
"Makin besar namanya free. Karena akan angkat pamor saya kalau saya menang. Setelah saya menolong beliau, efeknya tidak bisa diduga," ucap Fredrich.
Dalam wawancara tersebut, Fredrich juga bicara mengenai upayanya dalam membela Setya Novanto dalam kasus e-KTP.
Fredrich menyatakan bahwa ia sudah melaporkan lebih dari 25 penyidik KPK ke kepolisian.
Fredrich juga sudah melaporkan 32 pemilik akun media sosial yang dianggap menghina kliennya.
"Belakangan itu dikembangkan sama cyber crime jadi 69 (akun)," ucap Fredrich. (Kompas.com/ Ihsanuddin)
Dilansir dari Kompas.com dengan judul: Pengacara Novanto: Saya Suka Mewah, Sekali ke Luar Negeri Minimal Rp 5 M