Aditya Surya Pratama - Pengen jadi Dokter Seperti Doi? Ini Yang Harus Diketahui Terlebih Dahulu!

TRIBUNSTYLE.COM -Menjadi seorang Dokter bisa dibilang merupakan salah satu profesi yang paling diidam-idamkan oleh sebagain besar orang.

Profesi dokter sering diidentikkan dengan pekerjaan mulia yaitu memyembuhkan orang sakit.

Maka tak heran banyak orang tua bermimpi bila bisa mengkuliahkan anaknya di fakultas kedokteran.

Selain itu banyak orang bermimpi menjadi dokter itu karena identik dengan penghasilan besar dan hidup mewah.

Sehingga diantara beberapa orang banyak untuk kuliah di dunia kedokteran.

Namun jangan mimpi terlalu tinggi loh,  perjalanan untuk menjadi dokter tidak selalu mulus dan bisa dikatakan cukup berat.

Setelah menjadi dokter pun, belum tentu ekspektasi yang diharapkan bisa terpenuhi.

• Aditya Surya Pratama - Pengganti Ryan Thamrin , Foto-fotonya Pakai Baju Dinas Dokter Bikin Hanyut

Bagi kalian ingin menjadi dokter atau orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di kedokteran, sepertinya harus mengetahui ini terlebih dahulu.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut yang harus diketahui.

1. Biaya Mahal

Meski ada program beasiswa, namun kenyataannya banyak Universitas memiliki standar harga untuk masuk di fakultas kedokteran.

Bahkan, banyak oknum yang menfaatkan keinginan orang tua yang ingin sekali menjadi dokter dengan menawarkan harga fantastis.

Biasanya para oknum ini mematok harga puluhan hingga ratusan juta, itu hanya untuk masuk saja loh!

2. Waktu Kuliah Lama

Kita tahu bahwa waktu kuliah yang normal itu 4 tahun, bahkan ada yang 3,5 tahun bagi mereka yang benar-benar pintar

Namun untuk menjadi dokter waktu yang dibutuhkan minimal adalah 5 tahun.

Malah, masih ada beberapa fakultas kedokteran (FK) di beberapa universitas yang masih menerapkan pendidikan 6 tahun.

3. Masih Sekolah Profesi atau Koas

Setelah lulus, menjadi dokter harus melalui tahapan koas.

Koas atau “dokter muda” merupakan tahapan pendidikan profesi yang dijalani di rumah sakit.

Peserta didik akan mengitari setiap departeman yang ada di RS, seperti depaertemen penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, bedah, kebidanan dan kandungan, dst.

Proses ini ditempuh selama 1,5 atau 2 tahun.

Di tahapan ini, ilmu yang dipelajari di masa sarjana diterapkan di tiap bagian.

4. Dihadapkan dengan Uji Kompetensi Nasional

Ujian ini dikenal Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter (UKMPPD).

Setelah selesai masa koas, calon dokter belum bisa menjadi dokter jika belum lulus ujian ini.

Lalu ujian ini terdiri dari 2 bentuk, yaitu ujian tulis dan ujian OSCE.

Ini diselenggarakan secara nasional dan standar soalnya pun skala nasional, seperti UN.

Jika belum lulus ujian, calon dokter mesti menunggu 3 bulan berikutnya untuk ujian ulang. Dalam setahun, uji kompetensi diselenggarakan empat kali.

Kalau belum lulus juga, terus ujian ulang sampai lulus.

5. Disumpah Menjadi Dokter, Wajib Mengikuti Program Penempatan

Setelah Lulus Koas dan disumpah dokter, harus mengikuti program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) atau lebih dikenal dengan internsip selama setahun.

Program ini ialah syarat agar dokter yang baru lulus tersebut bisa menjalankan praktek.

Kalau belum menjalani internsip, maka ia belum berhak untuk bekerja atau praktek.

6. Waktu Banyak Diberikan untuk Pasien

Meski tidak semua, dengan menjadi dokter maka harus siap memiliki waktu yang sedikit untuk pribadi dan keluarga.

Jika memiliki suami/istri/orang tua dokter, tidak perlu heran mereka pergi sangat pagi dan pulang sangat malam setiap harinya.

Jaga malam, on call, dipanggil ke sana ke sini, operasi mendadak, kehangatan makan malam yang harus terganggu karena ada telepon dari RS, dll.

Bagaimana sudah tahu?

Masih tertarik menjadi dokter?

Meski terasa sulit apabila ada niat dan biaya yang cukup, menjadi seorang dengan profesi mulia ini bisa menjadi kenyataan kok.

Semua kembali ke Individu ya. (TribunStyle.com/ Burhanudin Ghafar Rahman)