154 Orang yang Pernah Mati Suri Ditanya Apa yang Mereka Alami, Jawabannya Bikin Merinding!
154 orang yang pernah mati suri ditanya apa saja yang mereka alami. Jawabannya bikin merinding!
Editor: Agung Budi Santoso
Martial mengungkapkan, riset tentang pengalaman mendekati kematian perlu agar ilmuwan memperoleh gambaran untuh yang ilmiah soal fenomena itu.
Menurutnya, kita masih perlu tahu lebih jauh tentang pengalaman itu, apakah dipengaruhi oleh ekspektasi tiap individu dan latar belakang budaya.

Kematian Bisa Jadi Tidak Semenakutkan yang Anda Kira
Beberapa tahun yang lalu, psikolog Kurt Gray berkesempatan untuk membaca pernyataan terakhir dari 500 narapidana yang dieksekusi antara tahun 1982 hingga 2003.
Dia heran. Mayoritas dari pertanyaan tersebut bernada positif.
Untuk mengetahui bila hal ini hanya terjadi pada sebagian orang saja atau merupakan fenomena psikologi yang meluas, Gray pun melakukan sebuah penelitian bersama dengan Universitas North Carolina, Chapel Hill.
Dituturkannya dalam makalah yang dipublikasikan melaluiPsychological Science, Gray dan kolega membagi penelitian ini menjadi dua fase.
Pada fase pertama, para peneliti menganalisa unggahan blog yang ditulis oleh pasien-pasien kanker dan amyotrophic lateral sclerosis(ALS) sebelum meninggal, dan membandingkannya dengan tulisan fiksi dari para partisipan yang diminta untuk membayangkan bila mereka divonis kanker serius yang tak dapat disembuhkan.
• 22 Tahun Hidup dan Tinggal di Selokan, Lihat Perabotan yang Dimiliki Pasangan Ini!
Ternyata, tulisan para pasien secara rata-rata lebih positif daripada tulisan orang-orang sehat yang membayangkan dirinya akan mati.
Frekuensi penggunaan kata-kata positif, seperti “bahagia” dan “cinta”, juga didapati semakin meningkat ketika pasien mendekati ajal.
Hal serupa juga ditemukan pada fase kedua penelitian ketika para peneliti membandingkan pernyataan terakhir dari para narapidana hukuman mati dengan pernyataan terakhir yang ditulis oleh partisipanonline.

Menggunakan usaha terakhir mereka, kebanyakan narapidana mengungkapkan rasa terima kasih dan cinta kepada keluarga dan teman-teman mereka.
Tidak sedikit juga yang berkata bahwa mereka pasrah dan rela menerima hukuman mati.
Sebaliknya, orang-orang sehat yang diminta untuk membayangkankematian lebih seiring menggunakan kata-kata negatif, seperti “takut”, “teror”, dan “cemas”.
Kepada Nymag.com 7 Agustus 2017, Gray mengatakan, yang kita temukan adalah orang-orang benar-benar mencari arti dari kematian mereka.