Miris, Diperingatkan Tak Boleh Lewati Trotoar, Dua Pria Ini Ngamuk dan Lakukan Tindakan Tak Pantas
Trotoar menjadi lintasan yang berhak dimanfaatkan oleh pejalan kaki. Sayangnya, banyak pengguna alat transportasi lain terlebih sepeda motor.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Trotoar menjadi lintasan yang berhak dimanfaatkan oleh pejalan kaki.
Sayangnya, banyak pengguna alat transportasi lain terlebih sepeda motor.
Berbagai argumen muncul, mulai dari kemacetan parah, terburu-buru, hingga tuntutan profesi (tukang ojek).
Jumat (14/7) sore di daerah bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat , bahkan sempat terjadi keributan lantaran hal serupa.
Hal ini bermula saat dilakukannya aksi damai Penyelamatan Trotoar oleh Koalisi Pejalan Kaki.
Komunitas tersebut meminta para pengguna motor yang melewati trotoar kembali ke jalan raya.
Namun hal ini memicu kemarahan dua orang pengguna sepeda motor yang mengaku pengojek.
Keduanya mengaku terburu-buru dan ingin melintasi jalan tersebut.
Mereka menganggap aksi ini mengganggu pekerjaan keduanya sebagai tukang ojek.
Mereka memilih melanggar peraturan tersebut lantaran jalanan yang macet dan harus mengejar setoran.
Bahkan salah satu pria yang lebih memaksa untuk menerobos rombongan dengan sepeda motornya.
Pria yang menggunakan jaket biru tersebut bahkan membantu helmnya di jalan kaki dan mengancam pimpinan aksi.
Keduanya bahkan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas kepada pelaku aksi.
Suasana memanas, mereka hampir mengundang baku hantam dengan pemimpin aksi.
Tak hanya sampai disitu, dua tukang ojek tersebut menuntut agar para pedagang yang berdagang di trotoar juga dilarang.