Tsamara Amany Alatas Beberkan Daftar Tuduhan Serius Fahri Hamzah pada KPK, Tak Boleh Didiamkan!
Tsamara Amany Alatas beberkan daftar tuduhan sangat serius Fahri Hamzah pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak boleh didiamkan publik.
Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Tsamara Amany Alatas jadi sosok milenials yang makin jadi tumpuan harapan publik dalam melawan gerakan delegitimasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia fokus 'menghajar' politikus Fahri Hamzah yang terus merongrong KPK dengan tuduhan miskin prestasi.
Sementara di sisi lain, Tsamara mengingatkan Fahri justru DPR yang dipimpin Fahri Hamzah kinerjanya selalu di bawah target.
Melalui akun @TsamaraDKI, Tsamara mencuitkan aneka kegelisahan seputar tuduhan Fahri pada KPK yang ia sebut sebagai 'tuduhan berat.'
Karena itu, twitwar (perang kicau) dara cantik mahasiswi Universitas Paramadina Jakarta yang juga Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu dengan Fahri Hamzah terus jadi trending topic di Google Indonesia.
• Tsamara Amany Alatas - Cewek Milenial Berani Kupas Sesat Pikir Fahri Hamzah, Sukarnois Tulen!
Kicau kedua politisi beda angkatan itu terus menyedot perhatian.
Isu KPK telah menikmati bisnis penangkapan orang ditanggapi serius olah Tsamara.
Demikian juga dengan tuduhan Fahri bahwa korupsi E-KTP yang sedang disidik KPK itu cuma khayalan juga masuk kategori tuduhan berat yang tak bisa didiamkan.
Berikut ini Twitwar Tsamara Vs Fahri Hamzah yang terus menyedot perhatian publik sampai membuat Instagram Tsamara kebanjiran dukungan dan penambahan follower ribuan:
"Saya bingung belakangan ini Wakil Ketua DPR @FahriHamzah makin getol menyerang dan bahkan ingin membubarkan KPK.”
Apalagi, kata Tsamara, Fahri yang merupakan wakil rakyat, tapi bersikap seolah tak mewakili aspirasi yang diwakilinya.
Karena itu, Tsamara bertekad menjawab beberapa sesat pikir Fahri Hamzah terhadap KPK, lembaga yang sangat dia dan jutaan orang Indonesia lainnya percayai.
"Bagi saya, ini menyakitkan! Apa yang dilakukan KPK itu menyelamatkan uang pajak saya dan jutaan rakyat Indonesia lainnya," kicaunya.
Kicau lain yang membuat sakit hati Tsamara adalah twit @FahriHamzah yang isinya, “Pertanyaannya kok #15TahunKPK OTT makin banyak? Bukankah ini pengakuan korupsi tambah banyak. Lalu sukses KPK di mana?” @TsamaraDKI mengomentari twit @FahriHamzah ini lucu.
Menurut @TsamaraDKI, sejak KPK berdiri, 124 anggota DPR, 17 Gubernur, dan 58 walikota/bupati ditangkap. Makanya, tweet @FahriHamzah mudah dijawab.
Di mana sukses KPK?
Ya disitu, ketika banyak pejabat negara korup tertangkap, itu suksesnya.
Belum termasuk menteri, hakim, pimpinan lembaga tinggi negara, pejabat eselon, bahkan swasta.
Justru @FahriHamzah harus berkaca terhadap lembaga yang ia pimpin.
Selama ini kinerja DPR selalu di bawah target.
“Dulu ada nggak kayak gini? Mungkin dulu tanpa KPK mereka bisa mencuri uang rakyat dan gak merasa takut sama sekali," jawab akun @TsamaraDKI, seperti dilansir Tribunnews.com .
Tsamara menambahkan tuduhan Fahri Hamzah terhadap KPK banyak.
Mulai dari menganggap kasus E-KTP khayalan, hingga menilai KPK bisnis menangkap orang.
Karena itu, sebagai rakyat, dia butuh penjelasan dan bukti.

"Tahun 2015, ada 39 RUU prioritas, hanya 3 yg selesai. Tahun 2016, ada 50 RUU Prolegnas yg jd prioritas DPR, hanya selesai 9. Dari sekian banyak UU yg jd prioritas, hanya sedikit yg terselesaikan. Bisa dilihat pada tahun 2015 & 2016 ini.”
Jadi jangan heran, lanjut @TsamaraDKI, Pak @FahriHamzah kalau survei SMRC menunjukkan hanya 6,1% rakyat yg percaya DPR. Beda dg KPK yg dipercaya 64,4% rakyat. Ini bukti kinerja DPR tidak sesuai target dan belum efektif.
“KPK bukan alat politik kekuasaan. Apapun parpolnya, kalo salah ya tangkap. Gak peduli pendukung pemerintah atau oposisi. KPK bukan asal TSK orang. Setiap kasus yg masuk ke pengadilan (lembaga independen) selalu divonis bersalah oleh hakim. KPK tak pandang bulu! Pak Jokowi pun hargai upaya KPK. Ia minta KPK tetap usut tnp pandang bulu.”
@TsamaraDKI lebih kaget lagi, soalnya dalam wawancara dengan Kompas TV @FahriHamzah menuduh KPK itu melakukan bisnis penangkapan.
“Ini tuduhan serius Pak Fahri! Zaman Pak Jokowi, kader parpol pendukung pemerintah spt PDIP, Nasdem, dan Golkar juga ada yg menjadi tersangka KPK," cuitnya lagi.
Karena itu dia khawatir Fahri hamzah lupa bahwa pemberantasan korupsi adalah amanat reformasi. KPK adalah anak kandung reformasi.
"Tanpa pemberantasan korupsi dan tanpa KPK, amanat reformasi tidak bisa dijalankan,” ungkap akun @TsamaraDKI.
Intelektual muda NU, Mohamad Guntur Romli lewat akun @GunRomli berkomentar.
“Menengok TL @TsamaraDKI yg sedang beri pelajaran politik & anti korupsi unt @Fahrihamzah, semoga ada twit2 balasan, akan makin menarik” Dan akun @Prasyudyo menilah “Ngikutin TL #TanyaPakFahri ini seru, sayang delay online, klo bisa on-air liat rautnya yakin lebih seru, salut emang ama Sis @TsamaraDKI.”