Dokter Ganteng Meninggal Karena Kelelahan, Berapa Lama Tubuh Bisa Bertahan Jika Bekerja Tanpa Tidur?
Kita pasti akan merasakan lelah atau mengantuk sehingga akan membutuhkan waktu tidur yang lama.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Delta Lidina Putri
TIBUNSTYLE.COM - Beberapa hari terakhir kita dikagetkan dengan kematian dr. Stefanus Taofik.
Dokter Taofik merupakan seorang dokter asal Cakranegara, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ia berusia 35 tahun dan meninggalkan seorang istri yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta seorang putra.
• Sedih, 5 Hari Berturut-turut Jaga di 3 RS, Dokter Muda ini Meregang Nyawa demi Lebaran Seniornya
Taofik merupakan salah satu dokter yang praktik di RSPI Bintaro Jaya dan diduga meninggal karena bekerja nontsop 3 hari.
Meski demikian, penyebab kematian pria ini pun ternyata bukanlah karena kelelahan.
Pria 35 tahun ini ternyata meninggal lantaran penyakit Brugada Syndrome.
Lantaran hal ini, muncullah pertanyaan sebenarnya seberapa lama tubuh kita bisa berhahan jika terus bekerja tanda tidur?
Melansir doktersehat.com, normalnya , tubuh manusia tentu tidak akan mampu bertahan untuk terus terjaga atau bekerja dalam waktu 24 jam kata pakar kesehatan dr. Andri yang merupakan spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Omni Alam Sutera.
Kita pasti akan merasakan lelah atau mengantuk sehingga akan membutuhkan waktu tidur yang lama.
Karena alasan inilah kebanyakan tempat kerja hanya akan mempekerjakan pegawai selama 8 jam sehari meskipun dalam banyak kasus ada pekerja yang melakukan lembur sehingga bekerja lebih lama dari waktu tersebut.
Dr. Andri sendiri menyebutkan bahwa 36 jam adalah waktu rata-rata yang dilakukan oleh para tenaga medis untuk berjaga.
Meksipun terlihat sangat lama dan tidak manusiawi, biasanya mereka yang berjaga juga tidak sendirian sehingga bisa tetap tidur meskipun harus bergantian.
• Gym Ini Tawarkan Kelas Tidur Siang bagi Orang-orang yang Kelelahan, Begini Khasiat dan Cara Kerjanya
Hanya saja, jika sewaktu-waktu ada kasus penting atau kondisi gawat, maka mereka yang tidur juga harus segera siap sedia menolong pasien.