Karena Tweet AA Gym Ini, Netizen Komentari Masalah Ahok dan Rizieq Shihab!

TRIBUNSTYLE.COM - Seperti yang kita tahu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, telah diputuskan bersalah melakukan penodaan agama dengan hukuman kurungan dua tahun penjara pada Selasa (9/5/2017).

Hal ini menyebabkan polemik tersendiri bagi orng-orang pendukung Ahok dan yang menolaknya.

Bagi kebanyakan orang pendukung Ahok, hukuman tersebut serasa tak adil.

Namun, bagi kebanyakan orang yang merasa Ahok telah menodai agama Islam hukuman tersebut sudah pantas.

Tetapi, ternyata karena Ahok sudah didakwa muncul gagasan bahwa Rizieq Shihab juga harus mendapatkan hukuman penjara atas kasus-kasus yang sebelumnya menimpanya.

Rizieq Shihab diduga melakukan percakapan mesum hingga penghinaan Pancasila.

Rizieq Shihab yang dianggap melarikan diri karena sampai saat ini belum pulang dari Arab Saudi pun diharapkan pulang oleh sebagian orang untuk segera pulang dan melakukan proses hukum seperti layaknya orang biasa.

Pada hari Sabtu (20/5/2017) kyai kondang Abdullah Gymnastiar atau yang kerap disapa AA Gym mengunggah sebuah tweet yang banyak menarik perhatian netizen, terutama dalam kasus Ahok dan Rizieq Shihab tersebut.

Dalam unggahan tweetnya tersebut, AA Gym memberikan pesan kepada 2,2 juta pengikutnya mengenai kejujuran dan tanggung jawab.

Ia berpesan: "Kita semua pasti punya kesalahan, tapi bila Kita berani jujur mengakui Dan mempertanggung jawabkannya, niscaya Akan jadi mulia," tulisnya di Twitter.

Sontak, tweet tersebut langsung dibalas oleh banyak netizen dan menjadi viral.

Tercatat ada lebih dari seribu kali tweet tersebut telah di retweet dan dua ribu kali lebih di likes.

Beberapa netizen mengatakan bahwa seharusnya Rizieq Shihab berani pulang untuk membuktikan benar atau salahnya dia, bukannya kabur ke Arab Saudi.

@SyariefSaji: "Apapun itu bentuk kesalahan kita harus bertanggung jawab n jgn sampai kita lari dari masalah,klo kita lari dari maslh itu namanya pengecut."

@noroddien: "Salah (walau msh diduga). harus jujur mengakui dan btanggung jawab, bukan kabur hindari proses hukum dan hukuman."