Pilkada Jakarta
Pandji dan Wanita Ini Dulu Berkawan, Kini Adu Argumen Gara-gara Pilkada DKI, Tulisannya Jadi Viral
Pilkada DKI Jakarta untuk putaran kedua telah memasuki babak akhir, di mana hari Rabu ini (19/4/2017) merupakan hari pemungutan suara bagi warga DKI.
Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Cecylia Rura Patulak
"Artikel saya untuk Mas @pandji. Dari reklamasi, penggusuran, DP 0 Rupiah, OKE OCE, hingga "figur pemersatu," begitu tulis @dianparamita.
Tweet Dian ini merupakan balasan atas artikel Pandji Pragiwaksono yang ditulis di website tentang reklamasi, penggusuran, DP 0 Rupiah, OKE OCE, hingga "figur pemersatu".
Dian menyatakan bahwa dirinya dulu berkawan baik dengan Pandji Pragiwaksono.
"Salah satu foto membuat saya kangen berat: berdiri di sebelah Mas Pandji Pragiwaksono, berdua tersenyum lebar, memiliki pandangan dan posisi politik yang sama," tulis Dian dalam website-nya www.dianparamita.com.
.jpg?format=300w)
Namun kini mereka memiliki pandangan politik yang berseberangan.
"Namun saya tidak menyangka 3 tahun kemudian saya menulis artikel yang berseberangan dengan Mas Pandji ini," tulis Dian.
"Namun saat seseorang memiliki pandangan politik yang bertolak belakang dari pandangannya sebelumnya, ini yang sangat menggelisahkan saya," tambahnya.

Dian mengungkapkan kekecewaannya kepada Pandji Pragiwaksono bukan karena mendukung pasangan calon yang berbeda dengan dirinya.
Namun Dian menyayangkan mengapa Pandji bisa begitu bertolak belakang dari sebelumnya.

Seperti yang dituliskan Dian berikut ini:
"Dahulu bersama-sama kami berada di posisi melawan Prabowo dan kelompok radikal seperti FPI agar tidak menguasai negri ini. Namun hari ini Mas Pandji berada di deretan mereka. Ini sama mengejutkannya jika misalkan Jonru tiba-tiba berada deretan kelompok nasionalis. Sama-sama akan mengecewakan teman-temannya. Sekali lagi, mengecewakan bukan karena berbeda, tetapi karena begitu bertolak belakang dari sebelumnya.
Banyak orang yang mengatakan Mas Pandji melakukan ini semua untuk uang. Saya tidak pernah bisa mempercayainya. Saya tidak percaya Mas Pandji semurahan itu. Namun saya masih tidak paham dan masih ingin berusaha paham: kenapa Mas Pandji berada di sana bersama Prabowo dan FPI?"
Tidak hanya itu Dian juga mengkritik habis-habisan soal artikel Pandji di website (pandji.com) yang mengomentari soal reklamasi, penggusuran, DP 0 Rupiah, OKE OCE, hingga "figur pemersatu".
Meskipun begitu Dian mengaku menulis artikel balasan untuk Pandji ini tidak gampang.
"Menulis artikel ini sulit, Mas. Saya takut. Takut jika saya salah berucap sehingga menyakiti hatimu dan takut kita akan bermusuhan."