Suriah Diserang Senjata Kimia Beracun, Lebih dari 70 Orang Tewas, Amerika Salahkan Presidennya
Serangan itu meninggalkan warga yang terengah-engah dan kejang-kejang di jalan-jalan.
Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Delta Lidina Putri
Serangan ini dilakukan di provinsi Idlib sebuah kota yang dikuasai pemberontak.
Sementara itu, melansir dari Viral4Real, seorang guru bahasa Inggris, Fadl, hanya bisa menangis saat dihadapkan kengerian itu.
Fadl hanya bisa terpaku melihat sebuah truk pick-up bertumpuk dengan mayat-mayat, termasuk banyak dari kerabat dan siswanya sendiri.
Sambil tersedak menangis, Fadl mengatakan: “Ammar, Aya, Mohammed, Ahmad, aku mencintaimu. Bibi Sana, Paman Yasser, Abdul-Kareem, tolong dengarkan aku.”
• Sedih! Gadis 7 Tahun Ini Berikan Live Tweet Keadaan Rumahnya yang Hancur Karena Perang Suriah
Negara-negara Barat lainnya dan Amerika Serikat malah menuduh Presiden Suriah, Bashar al-Assad berada di balik serangan itu.
Sebab Bashar al-Assad bertekad untuk merebut negerinya dari para pemberontak.
Mendapatkan tuduhan seperti itu Suriah dan pendukung utamanya Rusia kemudian membantah.
Namun dibalik serangan yang menewaskan warga sipil ini ada alasan kuat mengapa hanya pemerintah Suriah yang bisa melakukannya.
• Cristiano Ronaldo Memberikan Sebuah Video yang Mengharukan untuk Mendukung Anak-anak Suriah
Militer Suriah memiliki kemampuan dan motif untuk melaksanakan serangan udara seperti itu di kota yang dikuasai pemberontak Khan Sheikhoun.
Bertentangan dengan apa yang pemerintah Suriah katakan kepada media, saksi mengatakan empat roket menghantam sekitar pukul 6:30 pagi pada hari Selasa.
Serangan itu menciptakan sebuah kawah di tanah, tapi hanya menyebabkan kerusakan struktural kecil.
Dengan cepat menjadi jelas ini bukan serangan konvensional, melainkan serangan senjata kimia.
Lihat videonya berikut ini: