Breaking News:

Pilkada Jakarta

Saat Debat Final, Ahok Menahan Diri Untuk Tidak Ucapkan Kalimat Ini, Takut Diartikan Macam-macam

Takut diartikan macam-macam, Ahok menahan diri tidak ucapkan kalimat ini saat debat final kandidat gubernur Jakarta. Inilah bunyinya.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 1 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni, Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, serta Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berswafoto usai mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat terakhir Pilkada DKI Jakarta mengambil tema kependudu 

Pengamat sosial Benny Susetyo menilai, masyarakat saat ini sudah cerdas memilih calon kepala daerah. 

Masyarakat akan memilih pasangan yang memiliki kompetensi untuk membangun daerah. Publik, kata dia, tak akan memilih Kandidat yang terlalu muluk-muluk memberikan janji.

“Rakyat itu tidak butuh janji yang muluk-muluk, rakyat itu tidak butuh janji yang terlalu overdosis tapi tidak realistis. Rakyat itu akan memilih pemimpin yang memiliki keutamaan,” kata Benny saat diskusi bertajuk ‘Jaga Demokrasi, Tolak Kecurangan dan Kekerasan. Selamatkan Demokrasi, Tolak Korupsi dan Dinasti’ di Jakarta, Minggu (12/2/2017).

Setidaknya, ada tiga keutamaan yang menjadi faktor rakyat memilih seorang kandidat.

Pertama, kandidat itu haruslah seseorang yang memiliki keberanian. Baik itu keberanian dalam menegakkan aturan, memberantas mafia, menata birokrasi yang korup, hingga menegakkan profesionalitas birokrasi.

Kedua, kata dia, kandidat itu memiliki kedekatan dengan masyarakat.

“Hati itu adalah pemimpin yang tidak menjaga image, tidak obral janji, yang mampu peduli kepada mereka yang lemah, yang miskin,” ujarnya.

Terakhir, kandidat itu memiliki orisinalitas dan tidak menonjolkan ‘make up politik’.

Jelang pemilihan, menurut dia, banyak kandidat yang mengobral janji, seakan dirinya mampu melakukan segala hal di luar kemampuan mereka.

Namun, ia mengatakan, masyarakat juga menyadari bahwa setiap kandidat juga memiliki kapasitas dan keterbatasan.

“Dia (kandidat) bukan Superman. Tapi pemimpin yang menganggap dirinya Superman, itu tidak usah dipilih,” tandasnya.  (Dani Prabowo/ Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Tags:
AhokBasuki Tjahaja PurnamaDKI Jakarta
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved