Tak Banyak Yang Tahu, Inilah Isi Undangan Pernikahan Wiji Thukul dan Sipon Zaman Dulu, Nyentrik!
"yang mantenan: JIKUL (WIJI THUKUL) penyair-pelo dengan SIPON (DYAH SUJIRAH) buruh harian."
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Lilis Maryati
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Pernikahan adalah momen paling istimewa bagi insan manusia yang sedang menjalin asmara.
Tak heran bila para calon pengantin dan keluarganya mempersiapkan segala sesuatu dengan sangat baik.
Mulai dari undangan, gedung, konsumsi, hingga souvenir pernikahan harus dipersiapkan matang-matang demi momen yang berharga ini.
Begitu pula yang terjadi pada Wiji Thukul.
Sosok yang hingga kini menjadi inspirasi bagi anak bangsa berkat puisinya ini juga mempersiapkan pernikahannya dengan istrinya, Sipon, secara maksimal.
Nah, baru-baru ini ada sebuah hal yang jarang diketahui generasi millennials terkait pernikahan Wiji Thukul dan Sipon.
Berkat sebuah unggahan foto di Instagram sang anak, Fitri Nganthi Wani (29/1/2017), sebuah undangan pernikahan milik Wiji Thukul dan Sipon bisa kita ketahui isinya.
Undangan tersebut sejatinya didapat Fitri dari seorang bernama Wahyu Susilo.
Baca: Puisi Wiji Tukul - Kumpulan Sajak Perlawanan Dari Sang Legenda, Derita Sudah Naik Seleher!
Seolah ingin terlihat beda dan unik, pria yang menjadi korban penghilangan paksa di masa pengujung Orde Baru (1997-1998) ini mengemas undangan dengan kata-kata yang tidak seperti undangan pernikahan pada umumnya yang terkesan formal.
Isi undangan dari sosok yang difilmkan dalam 'Istirahatlah Kata-Kata' tersebut adalah sebagai berikut.
"yang mantenan:
JIKUL (WIJI THUKUL) penyair-pelo dengan SIPON (DYAH SUJIRAH) buruh harian.
nah kawan-kawan, jikul-sipon mau hepi-hepi, mantenan.
en dengan itu kita orang harapin kaliyan dateng pada: