Breaking News:

Pernah Merasa Ingin BAB Saat Jogging? Berikut Penjelasan Ahli Disertai 3 Solusi Jitu

Pengalaman ingin buang air besar ini dialami mulai dari pelari santai hingga pelari ultra maraton.

Editor: Cecylia Rura Patulak
Kompas.com/KRISTIANTO PURNOMO
Peserta mengikuti lomba lari internasional Maybank Bali Marathon (MBM) 2016 di Gianyar, Bali, Minggu (28/8/2016). MBM 2016 memperlombakan kategori full-marathon (42,197 km), half-marathon (21,0975 km), 10K, dan lomba lari anak (children sprint) dengan total hadiah lebih dari Rp 2 miliar bagi 88 orang pemenang. 

TRIBUNSTYLE.COM - Orang yang hobi lari pasti pernah mengalami ini. Tiba-tiba ingin buang air besar saat lari.

Rekor lari saat lomba yang diincar pun lepas dari genggaman karena harus pergi ke toilet.

Pengalaman ingin buang air besar ini dialami mulai dari pelari santai hingga pelari ultra maraton.

"Dalam beberapa studi, sampai 80 persen pelari mengalami gangguan perut, mulai dari nyeri perut hingga disfungsi usus," kata ahli gastroenterologi dari St Joseph's Hospital di Orange, California, James Lee, MD.

Sebuah review pada 2009 terhadap faktor risiko yang berhubungan dengan gejala gastrointestinal selama olahraga pun membuktikan wanita dan atlet muda lebih rentan daripada pria dan atlet senior, untuk mengalami masalah gastrointestinal bawah seperti kram, flatulensi, diare.

Ada banyak alasan mengapa kita tiba-tiba harus ke toilet saat lari.

Mulai dari motilitas usus hingga genetika. Misalnya, dalam studi terhadap 221 atlet pria dan wanita, terdapat prevalensi tinggi gejala-gejala yang langsung berhubungan dengan riwayat masalah gastrointestinal.

Namun, bukan berarti jika kita bebas dari masalah gastrointestinal, kita tak akan mengalami masalah yang sama.

"Misalnya, motilitas usus, yang artinya seberapa sering kita harus buang air besar dan kekerasan feses jadi meningkat ketika kita lari berkat keluarnya hormon di dinding perut karena gerakan meloncat saat lari," kata Lee.

Semua faktor itu berkumpul jadi satu menjadi penyebab ingin buang air besar saat lari.

Lee mencatat bahwa lari (dan juga olahraga lain yang membuat perut bergerak) dapat pula mengubah sesuatu yang disebut permeabilitas mukosal yang mengontrol keluarnya zat dari dalam saluran pencernaan ke seluruh tubuh.

Hal ini menyebabkan buang air besar jadi sedikit kurang keras dan tiba-tiba kita jadi ingin buang air besar.

"Ketika lari, aliran darah meningkat ke otot-otot untuk membantu mengalirkan oksigen dan membuat tubuh tetap dingin," kata Christopher P. Hogrefe, MD, ahli kedokteran olaharga di Northwestern Memorial Hospital.

"Tetapi hal yang tak diketahui adalah hal ini juga menurunkan aliran darah ke usus dan menyebabkan kram perut dan berpotensi menyebabkan ingin buang air besar," tambahnya.

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar tak buang air besar saat lari.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
James LeeKompas.comTribunStyle.comCalifornia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved