Masih Muda Tapi Sering Lupa? Bisa Jadi Kamu Pikun Gara-gara Ini Guys!
Berbagai terpaan di zaman modern menyebabkan otak kita mengalami penurunan fungsi.
Editor: Diah Ana Pratiwi
“Maklum, faktor U, he he he,” menjadi pemakluman ketika gejala yang mengarah pada pikun muncul.
Setelah itu tidak ada perhatian sama sekali untuk menanganinya.
Padahal, kata Pukovisa, kalau tidak dicegah sejak dini, yang awalnya sekadar pelupa, lama-lama bisa jadi pikun betulan.
Kalau sudah pikun, duh bakal bikin repot semua orang, khususnya keluarga.
Salah satu faktor penting yang menentukan kesehatan otak adalah suplai nutrisi yang tepat.
Nutrisi yang paling penting bagi otak, kata dr. Rina Agustina, MD, PhD, Staf Pengajar Ilmu Gizi FK UI, adalah protein dan asam folat.
Kebutuhan kedua nutrien ini sangat penting dalam pembentukan dan perkembangan otak.
Nah, untuk fungsi otak sendiri, energi (karbohidrat-glukosa) sangat dibutuhkan. Kebutuhannya sekitar 30%.
Seleksi makanan dan minuman yang diasup tubuh mesti diperhatikan.
Khususnya saat seseorang masih ada dalam kandungan.
Seribu hari pertama kehidupan adalah penentu sehat tidaknya otak di masa depan.
Sebab semakin seimbang dan proporsional pemenuhan kebutuhan nutrisi otak, peluang pertumbuhan sel otak semakin besar.
Jika terjadi kekurangan nutrisi, efeknya pada otak sangat besar.
Seseorang bisa bertumbuh dengan lambat, tinggi badan tidak sesuai dengan umur (pendek), lambat berpikir, kemampuan belajar lemah, bahkan kondisi mental juga berpengaruh.
Di sini, bukan saja soal nutrisinya, tapi juga media penyuplai nutrisi itu, yaitu pembuluh darah.