Viral di Facebook - Penyesalan Seorang Ibu Manjakan Anak Bermain Gadget yang Berujung Malapetaka
Dokter punya diagnosa lain, tidak hanya pertumbuhan lambat, lalu ibu ini menyesal telah egois.
Penulis: Suut Amdani
Editor: Suut Amdani
Akhirnya dokter coba mengetes motorik halusnya.
D an hasilnya semua stimulator bisa Shafraan buat dan pertanyaan dari dokter bisa dia jawab walaupun kata2nya belum terlalu jelas.
Alhamdulillah berarti Shafraan normal2 saja.
Mungkin hanya masalah waktu saja sampai dia bisa bicara dgn jelas krn setahu saya anak laki2 memang agak lambat soal masalah bicara dibanding anak perempuan.
Begitu pikir saya.
Tapi ternyata dokter punya diagnosa lain.
Menurut dokter Shafraan sekarang dalam kondisi Speech Delay atau keterlambatan bicara.
Tidak tanggung2 perkembangan bicara Shafraan terlambat 1 tahun dari umurnya yg sudah 3 tahun 4 bulan waktu itu.
Dokter menganjurkan agar Shafraan ikut Terapi Okupasi/Sensori Integrasi untuk menstimulasi kemampuan bahasa dan kosa katanya.
Setelah itu baru dilanjutkan ke Terapi Wicara.
Ya Allah...pernyataan dari dokter itu bagaikan guntur disiang bolong.
Baru saya sadar sayalah penyebab Shafraan jadi begini.
Saya tidak mau direpotkan dgn suara tangisan/rengekannya.
Saya tidak mau melihat rumah berantakan krn mainannya.
Saya tidak mau repot.
Saya tidak mau capek. Saya EGOIS.
Itulah kesalahan terbesar saya sebagai seorang ibu.
Dan baru sekarang mata saya terbuka lebar tentang kondisi anak saya.
Bagaimana bisa saya tidak peduli pada hal ini selama bertahun2?
Bagaimana bisa saya menyia-nyiakan masa2 emas pertumbuhannya dgn menyibukkannya dengan gadget yg jelas jelas tidak ada gunanya selain kesenangan sementara?
Menyesal.
Sangat menyesal.
Saya hanya berbagi pengalaman saja.
Jangan sampai apa yg terjadi pada Shafraan terjadi pada anak2 lain.
Save our children from gadget.
Biarkan mereka menikmati golden age mereka dgn cara alami krn belum waktunya mereka bersentuhan dgn canggihnya teknologi.