Dapati Telinga Putrinya Memar & Nangis Ketakutan Tiap Malam, Ibu Ini Ungkap Kisah Miris di Facebook
Kala itu, ia melihat ada yang tidak beres dan meminta istrinya memeriksa telinga kanan putrinya.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Diah Ana Pratiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Pada Sabtu (10/3/2018), seorang ibu bernama Claudia membagikan apa yang menimpa putrinya di Facebook.
Dalam unggahannya itu, Claudia membagikan bagaimana sang putri yang berusia 3 tahun mengalami tindakan kekerasan oleh guru TK-nya, sampai membuat telinga gadis cilik itu terlihat sangat memar.
Dilansir TribunStyle.com dari World of Buzz, Senin (12/3/2018), peristiwa ini terungkap ketika sang ayah menjemput putrinya dari sekolahnya pada 14 Februari 2018 silam.
• Tak Disangka! Warna Kotoran Telinga Bisa Mencerminkan Kesehatan, Waspadai Jenis Lilin Tak Sehat!

Kala itu, ia melihat ada yang tidak beres dan meminta istrinya memeriksa telinga kanan putrinya.
"Telinganya sangat parah, itu bengkak dan memar.
Aku bertanya padaputriku apa yang telah terjadi, tapi dia kehilangan kendali dan menangis," tulis Claudia menyertai unggahannya.
Claudia lantas menuju sekolahnya dan meminta penjelasan guru.
Tapi, tak ada satu pun yang memahaminya.
"Gurunya justru mengatakan jika itu adalah misteri," lanjutnya.
Claudia kemudian mengirim putrinya ke dokter.
Bahkan dokter terkejut melihat luka yang dialami gadis kecil itu.
"Dia mendiagnosisnya sebagai bentuk luka traumatis yang disebabkan oleh pengarahan kekuatan yang sangat disengaja, dan bukan akibat gigitan serangga atau pun alergi obat," kata Claudia.
Claudia segera mengajukan laporan polisi dan hanya anak perempuannya yang bisa memberikan pernnyataannya.

Bocah 3 tahun itu lantas mengungkapkan jika di sebuah kantor guru, seorang guru menjewer dan memutar telinganya.
"Sejak kejadian ini, setiap malam anakku selalu terbangun tiba-tiba dari mimpi buruk dan berteriak 'Aku takut, aku minta maaf, tolong hentikan, sakit!' sambil meneriakkan nama gurunya," tambah Claudia.
Claudia semakin merasa jengkel lantaran penyelidikan polisi dinilai terlalu lambat.
Ia juga dilarang untuk mengakses CCTV baik oleh pihak sekolah paupun polisi.
"Saat pulang ke rumah, ketika aku membaca buku cerita untuknya, ia akan mengatakan jika gurunya adalah serogala jahat dalam 'Tiga Babi Kecil'.
Atau pun 'Ratu Jahat' dalam dongeng Putri Salju.
Bahkan ketika ia mendengar suara kecil dari renovasi tetangga sebelah rumahku, ia mengira gurunya datang untuk menarik telinganya sekali lagi, dan mulai menangis," kisah Claudia.
Claudia bersikeras mencari keadilan untuk putrinya dan meminta nasihat pada warganet melalui Facebooknya. (TribunStyle.com/ Salma Fenty Irlanda)
Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com: