Ingat Atiek CB, Rocker Tenar 1990-an? Begini Wajah Terkini Saat Tak Pakai Kacamata Hitam, Pangling!
Ingat rocker kondang 1990-an Atiek CB? Begini wajah terkini dia ketika tak pakai kacamata hitam yang selalu menutupi kedua kelopak matanya.
Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Kalau sekarang ada Tantri Kotak, barangkali tahun 1990-an Atiek CB adalah sosok legendaris rocker tenar pada zamannya.
Masih ingat Atiek CB?
Generasi 1990-an, tentu tak asing lagi, dia rocker asal Kediri ini sama tenarnya dengan rocker Nicky Astria.
Satu ciri khas dari Atiek CB adalah, tak pernah memperlihatkan kedua bola matanya.
Ke mana pun dia nongol dan tampil untuk menyanyi, dua bola matanya tak pernah kelihatan, khususnya saat di atas panggung.
• Masih Ingat Leony Trio Kwek Kwek? Sekarang Masih Imut Kaya Dulu, Belum Menikah dan Hobby Travelling
Amat sedikit foto yang menunjukkan Atiek CB tanpa kacamata.
Kalaulah ada di luar panggung, itu pun dia tak akan rela berlama-lama tanpa kacamata.
Coba deh kalau tak percaya, masukkan kata kunci di Google Image dengan kata 'Atiek CB,' pasti semua foto Atiek selalu berkacamata hitam, terutama foto-foto lama.
Baru belakangan saja, Atiek pakai kacamata terang.
Yang pasti, entah kacamata gelap atau terang, selalu dia pakai.
Tak ada foto Atiek wajahnya bebas kacamata.
Makanya banyak yang penasaran dengan wajah pelantun lagu 'Cemburu' itu kalau tanpa kacamata di wajah.
Rupanya, penggunaan kacamata dan menjadikannya sebagi ciri khasnya bermula saat dirinya mencoba kacamata milik almarhum musisi dan penyanyi Farid Hardja.
“Berawal dari coba-coba kacamata Kang Farid, dari situ keterusan dan sampe sekarang dikenal Atiek CB itu ya pake kacamata hitam,” tuturnya pada acara 'Rumpi' di sebuah TV swasta.
Karena banyak yang penasaran, Atiek pun ditantang untuk buka kacamata oleh Feni Rose, sang pemandu acara.
“Emoh (enggak), ” tukasnya, singkat.
Ia pun berdalih, dirinya sosok tomboy sejak dulu.
Karena malas pakai make up, sehingga memilih kacamata untuk memperindah wajahnya.
Biar tidak terlalu kelihatan polos tanpa make up di wajahnya.
Tapi ia pun terus didesak untuk mencopot kacamatanya.
Lama-lama dia menyerah juga.
Dibukanya kacamata, tapi masih setengah hati.
Sedikit banget dibukanya.
Hingga tampak sedikit bagian wajah dan matanya.
"Yaah, tanggung amat?" protes penonton.
Atiek yang selama ini tinggal di Amerika Serikat mengikuti sang suami bulenya bertutur, di tanah rantau ia tetap berkacamata meski tak aktif di dunia hiburan.
"Tapi di sana pakai kacamata putih. Begitu balik ke Indonesia, harus balik ke ciri khas kacamata hitam," tuturnya, cekikikan.
Lagu-lagu Hits
Atiek Prasetyawati, nama asinya, lahir di Kediri, Jawa Timur, 25 Mei 1963.
Wajar kalau media menyebutnya sebagai salah satu penyanyi legendaris dan layak disejajarkan dengan beberapa Diva tanah air.
Populer di era 80an sampai 2000an awal, penyanyi yang indentik dengan kacamata hitam dan suara khas ini dikenal dengan gayanya yang ekspresif.
Hits seperti Risau, Akh, Permohonan, Suka - Suka, Kekang, Optimis, Maafkan, Terserah Boy ,Dia, Berhentilah, Kau Dimana, Terapung adalah sebagian dari hits yang masih sering terdengar di radio - radio. Beberapa diantaranya juga direkam ulang artis lain.
Atiek CB mengawali karier menyanyi di usia yang masih sangat belia.
Menurut Wikipedia.com, sejak masih sekolah di SMP N 1Kediri, Atiek sudah dikenal sebagai remaja yang sangat suka bernyanyi di pentas - pentas sekolah maupun diluar sekolah bersama bandnya CB Band. Nama CB lah yang kelak dijadikan nama belakangnya sampai sekarang.
Memasuki bangku SMA N 2 Kediri, Atiek semakin giat menekuni dunia menyanyi, Tak hanya di pentas - pentas, Atiek mencoba ikut audisi di sebuah acara yang sangat populer di Jawa Timur yang menampilkan penyanyi - penyanyi baru di TVRI Surabaya. Sejak dinyatakan lolos audisi, wajahnya mulai sering tampil di satu - satunya Televisi Surabaya waktu itu.
Memasuki Dunia Rekaman
Karena wajahnya semakin dikenal di Jawa Timur dengan gayanya yang lincah, beberapa tawaran rekaman pun datang.
Adalah sebuah perusahaan rekaman di Surabaya yang sempat merilis beberapa album awal Atiek.
Sampai akhirnya tawaran datang dari sebuah label rekaman besar di Jakarta milik musisi besar A Riyanto , yakni Arco Record.
Sebelumya A. Riyanto juga sudah berperan di album - album Atiek waktu masih di Jawa Timur. Mendapat tawaran rekaman dari ibu kota, Atiek terpaksa harus meninggalkan bangku kuliahnya di Malang.
Album Nusantaraku, Nusantara 2, Nusantara 3 dan Nusantara 7 yang digarap bersama A. Riyanto dari tahun 1980 sampai 1983 belum mendapatkan respon yang menggembirakan di blantika musik Indonesia.
Tahun 1984 Atiek CB merilis album terakhirnya bersama A. Riyanto berjudul Ilusi Pagi, dan lagu berjudul sama dengan albumnya Ilusi Pagi cukup mendapatkan sambutan dari radio - radio. Nama Atiek CB pun mulai diperhitungkan.
Atiek CB di panggung, masih dikangeni banyak orang.
Belum lama merilis album Ilusi Pagi, di tahun yang sama 1984 Atiek CB mendapatkan kontrak dengan perusahaan rekaman bergengsi waktu itu, Purnama Record.
Sebuah label rekaman yang dihuni oleh artis - artis besar di industri musik Indonesia.
Di label barunya ini Atiek seolah dimanjakan, dia dipercaya sepenuhnya mengubah genre musiknya sesuai dengan keinginannya, Dan Atiek pun dipertemukan dengan musisi - musisi muda yang sudah memiliki reputasi bagus sebelumnya.
Erwin Gutawa dipercaya sebagai Music Director album yang diberi judul Transisi ini. Diberi judul Transisi karena album inilah Atiek CB memasuki era baru bermusiknya.
" Saya seneng banget karena saya boleh bernyanyi semau saya, bisa berimprovisasi banyak, hal yang tidak mungin saya lakukan untuk musik di album - album yang dulu" kata Atiek CB.
Lagu Risau karya Cecep AS dipilih sebagai lagu jagoan untuk radio. Lirik puitis, aransemen musik yang dark dan cara menyanyi Atiek yg ekspresif menjadikan lagu ini cepat populer. Radio - radio swasta di Indonesia menempatkan Risau di tangga lagu no 1 selama bermingu - minggu di awal tahun 1985.
Atiek CB pun mulai dikenal sebagai penyanyi dengan kacamata hitam karena ketika pemotretan cover album tiba - tiba almarhum Farid Hardja yang ada di lokasi meminjamkan kaca mata hitam miliknya dan semua orang di sekitar sepakat Atiek CB cocok dengan gaya itu.
Sukses album Transisi menempatkan Atiek CB di jajaran solois wanita yang disegani. Namanya mulai disejajarkan dengan beberapa penyanyi papan atas Indonesia pada masa itu. Tahun 1985 Atiek CB kembali merilis album berikutnya yang berjudul Di Sudut Kemegahan Hidupnya.
Di album ini Atiek CB didukung oleh musisi senior Bartje Van Houten. Sayangmnya album ini kurang mendapat sambutan jika dibandingkan dengan Transisi.
Meskipun lagu Di Dalam Khayalku sempat jadi radio hit. Tercatat sebelum album ini Purnama Record sempat merilis Antara Anyer Dan Jakarta tanpa disertai promosi yang memadai.
Menurut Atiek CB, lagu Antara Anyer Dan Jakarta direkam selama proses pembuatan album Transisi tetapi tidak cukup dimasukkan album, jadi direlease terpisah dengan tambahan lagu - lagu lama. Lagu ciptaan Oddie Agam ini baru menjadi Hit besar ketika Sheila Majid dari Malaysia merekam ulang dengan versi yang beda dan dipromosikan secara besar - besaran sebagai perkenalan Sheila di Indonesia.
Namun hal ini tak berpengaruh sedikitpun bagi Atiek CB karena tahun yang sama Atiek merilis album Akh yang melejitkan hit Akh, Permohonan, Di Bibirku Ada Cinta dan Apa Lagi.
lagu Akh yang sekaligus dijadikan judul album adalah sebuah lagu poprock garapan Cecep AS yang sebelumya menciptakan hit Risau, penata musik di album ini adalah Youngky Soewarno. Di sela - sela kesibukan menggarap album - album solonya, antara tahun 1985 - 1986 Atiek CB juga sibuk terlibat di proyek - proyek lain seperti Suara Persaudaraan, sebuah proyek garapan James F Sundah yang terinspirasi sukses USA For Africa.
Melibatkan puluhan musisi dan penyanyi Indonesia, Atiek dipertemukan dengan Nicky Astria dan Ikang Fawzi menyanyikan lagu Ku Ajak Kau Kembali.