Keputusan Pahit Raisa-Hamish: Berpisah Demi Kebijaksanaan, Bukan Menyerah.

Dalam podcast berbeda, Raisa sempat membuka diri tentang kesalahan terbesarnya dalam hidup. Meskipun secara spesifik ia mengulas konteks dalam bermusik, pembahasannya berujung pada tema 'melepaskan' dan 'move on'. Momen itu terjadi saat ia menjadi bintang tamu di kanal YouTube Raditya Dika, di mana gugatan cerai belum diajukan.

"Kesalahan dan penyesalan terbesar dalam perfect life Raisa itu apa ya?" tanya Raditya Dika.

Pertanyaan yang menganggap hidupnya sempurna itu langsung disambut tawa oleh Raisa.

"Wadau berat banget. Kalaupun ada gak akan gw bilangin juga di sini," jawab Raisa.

Ia pun langsung membantah stigma ‘hidup sempurna’ yang melekat padanya.

"Gak ada lah yang namanya perfect life. Gw gak kepikiran sih kalau ditanya kayak gitu," tegasnya.

Raditya Dika kemudian mengalihkan pertanyaan: "Kalau kesalahan dalam bermusik ada gak?"

Di situlah Raisa mulai memaparkan soal kegagalan dan pentingnya keikhlasan.

"Apa ya, sebenarnya banyak trial and error aja sih. Banyak lagu-lagu yang gw percaya banget sama lagu ini, tapi ternyata marketing kita kurang pas, terus kita gak bisa menyampaikan maksud lagunya dengan pas," kata Raisa.

Akibatnya, lagu yang ia yakini tidak mencapai pendengar luas.

"Sehingga lagunya nggak nyampe ke banyak orang, terus gw harus ngeluarin single lagi dan akhirnya lagu itu mati. Banyak sih trial dan error-nya," lanjut Yaya.

Ia juga menyoroti faktor kekurangan dalam penyajian konten serta keberuntungan.

"Faktor luck juga ada. Ada lagu yang lebih besar, bernapaskan sama tapi ada di film apa," ucapnya.

Kendati demikian, Raisa memilih untuk tidak berlarut-larut dalam penyesalan.

"Cuma ya gitu, gak bisa terlalu lama-lama menangisi itu dan move on aja," tekannya.