Ashanty Hampir Tersulut Emosi: Kecurigaan pada Anang Hermansyah Berakhir Tak Terduga

Kuasa Hukum Ashanty Angkat Bicara

Pihak Ashanty melalui kuasa hukumnya, Indra Tarigan, membantah tudingan bahwa kliennya telah merampas paksa handphone dan laptop milik Ayu.

"Nah itu untuk membuktikan lebih lanjut bahwa kita tidak pernah mengambil secara paksa atas handphone dan laptop," tegas Indra.

Ia menilai, laporan Ayu adalah bentuk pemutarbalikan fakta.

"Tidak ada sama sekali perampasan aset atau ilegal akses yang dilakukan oleh Bu Ashanty," jelasnya.

Menurut Indra, Ayu justru bersikap seolah menjadi korban padahal dirinya terlibat dalam penggelapan uang perusahaan.

"Ini adalah playing victim yang sangat luar biasa, ini sangat merugikan kepentingan Bu Ashanty dan keluarga," lanjutnya.

Lebih lanjut, Indra mengungkap bahwa barang-barang pribadi Ayu diserahkan secara sukarela sebagai jaminan pelunasan uang yang digelapkan.

"Mobil itu juga termasuk di sini, jadi itemnya ada sertifikat, ada mobil, ada perhiasan emas, yang memang diserahkan secara sukarela," ungkapnya.

Ia menambahkan, Ashanty tidak memiliki niat menjual barang-barang tersebut karena nilainya jauh lebih kecil dari kerugian perusahaan.

"Aset yang dikuasai oleh manajemen itu bukan untuk dijual, tapi sebagai bentuk komitmen dari Bu Ayu karena berjanji akan melunasi atau membayar penggelapan uang itu dalam 1 bulan waktunya, sebagai jaminan," kata Indra.

Versi Ayu Chairun Nurisa

Berbeda dengan versi pihak Ashanty, Ayu mengaku bahwa dirinya menyerahkan handphone dan laptop bukan secara sukarela, melainkan di bawah tekanan.

"Kalau suka rela enggak ya, terpaksa iya, sama tekanan pasti," kata Ayu.

Ia juga mengklaim mendapat ancaman dari salah satu karyawan saat proses interogasi berlangsung.