Para warga yang tengah berada di sisi jalan pun mengabadikan momen solidaritas pengemudi ojol ini berlangsung.
Saat keranda almarhum tiba di area pemakaman, suasana riuh dari pelayat langsung mengerumuni area sekitar tenda.
Keluarga yang hadir, yakni ibu, ayah, dan kakak, dan dua adiknya pun langsung histeris.
Sang ibu dengan langkahnya yang gontai hanya bisa duduk di pinggiran makam sembari terus menangis.
Ia sedikit mengesot untuk bisa melihat jenazah putranya untuk terakhir kalinya.
Begitu pula dengan adik perempuannya, dia nampak menangis tak henti, terutama ketika keranda Affan dibuka.
Sementara sang ayah, mengaku tak sanggup turun ke liang lahat untuk mengantarkan jasad anaknya terakhir kali.
Ia terlihat dipapah, serta dibantu minum lantaran napasnya sesak serta tubuhnya bergetar.
Beberapa pengemudi mengepalkan tangan ke udara dan membawa bendera kuning sebagai simbol duka.
Barulah saat tanah merah mulai menutupi tubuhnya yang sudah berbalut kain kafan masuk, Zulkifli, ayahnya mulai mendekat untuk menaburkan bunga.
Sementara kakak laki-lakinya nampak lemas dan hampir pingsan kala menyaksikan tubuh adiknya menyatu dengan tanah.
Adapun sepanjang pemakaman, para pelayat yang rata-rata driver ojek online, menyerukan perlawanan dan menuntut keadilan atas apa yang terjadi kepada Affan.
"Usut tuntas kasusnya!," seru pelayat.
Sosok Affan Kurniawan
Usia: 21 tahun