“Sebagai orangtua kami mendukung keinginan anaknya ya, mendoakan supaya Arho menjadi anak yang baik, sukses, dan Alhamdulillah sampai sekarang,” tutur Surati.

Perjuangan dan Dukungan Keluarga

Di balik kesuksesannya, perjalanan Arhan penuh perjuangan.

Ia pernah hampir tak bisa berangkat ke Semarang karena keterbatasan ekonomi.

Orangtuanya sampai berutang ke tetangga demi membelikan sepatu sepak bola seharga Rp 25.000.

“Kelas 6 SD saya dikasih tahu pelatih SSB untuk seleksi di akademi PSIS Semarang. Ibu sampai utang ke tetangga buat berangkat ke Semarang dan membelikan saya sepatu sepak bola. Saya masih ingat harga sepatunya Rp 25 ribu, beli di pasar, dan sekali pakai langsung rusak,” kata Arhan dalam wawancara YouTube Grace Tahir pada 2022.

Kini, perjuangan itu berbuah manis.

Pratama Arhan menjadi salah satu pemain muda terbaik Indonesia yang diharapkan terus bersinar di level internasional.

Perjalanan Karier Klub

Arhan meniti karier sepak bola di PSIS Semarang. Ia masuk akademi sebelum akhirnya naik ke tim senior pada 2020.

Penampilannya yang konsisten membuat publik menaruh perhatian.

Sebagai bek kiri, Pratama Arhan dikenal memiliki lemparan ke dalam jarak jauh yang akurat, eksekusi bola mati yang berbahaya, serta umpan silang berkualitas. Ia dengan cepat mendapat kepercayaan bermain reguler di Liga 1.

Pada 2022, Arhan melangkah ke pentas internasional dengan bergabung ke Tokyo Verdy di J2 League, Jepang.

Meski hanya mencatat empat penampilan (dua di liga dan dua di Emperor’s Cup), pengalaman itu memperkaya kemampuannya.

Tahun 2024, Arhan hijrah ke Korea Selatan dan direkrut Suwon FC, klub K League 1.