Selebrita

Kontroversi Nafa Urbach, dari Dukung Tunjangan DPR, Minta Maaf, Pamer Alihkan Gaji untuk Guru

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KONTROVERSI NAFA URBACH - Kontroversi Nafa Urbach, dari dukung tunjangan rumah DPR RI sebesar Rp 50 juta, minta maaf, kini alokasikan gaji untuk membayar guru.

Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan untuk membantu kelompok masyarakat lain yang juga membutuhkan dukungan.

“Prioritas utama saya adalah untuk para guru, namun saya membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan apakah ada kelompok lain yang juga perlu kita bantu bersama,” lanjut Nafa.

Selain uang, bantuan juga akan diberikan dalam bentuk pelatihan dan peningkatan kapasitas guru agar mereka lebih sejahtera dan percaya diri.

Baca juga: Setelah Dihujat Bela Tunjangan DPR, Nafa Urbach Pamer Blusukan di Wonosobo, Disambut Hangat Warga

3. Bantah sekedar pencitraan

Langkah Nafa sempat dicurigai sebagian warganet sebagai pencitraan semata.

Namun, ia menolak anggapan tersebut dan menegaskan komitmennya akan dibuktikan lewat tindakan nyata.

“Saya paham tidak semua orang bisa percaya, atau banyak yang akan bilang ini pencitraan. Saya akan buktikan lewat tindakan nyata dan transparansi,” tegas Nafa.

Ia menambahkan, proses penyaluran gaji dan tunjangan kepada masyarakat akan dilakukan secara terbuka agar publik bisa ikut mengawasi.

Baca juga: Nafa Urbach Lulusan Mana? Ini Responsnya Saat Ditanya soal Latar Belakang Pendidikan

“Beri saya waktu untuk mendata para guru di dapil. Sabar ya, saya dan tim butuh waktu supaya yang menerima benar-benar orang yang membutuhkan,” tulisnya.

Menurut Nafa, langkah ini adalah bentuk nyata bahwa kepentingan rakyat harus selalu ditempatkan di atas segalanya.

4. Sempat dikritik

Nafa Urbach menyampaikan keputusan untuk menyerahkan seluruh gaji dan tunjangan yang diterimanya sebagai anggota DPR periode 2024–2029 kepada para guru dan masyarakat di daerah pemilihannya. (Instagram)

Nafa Urbach sebelumnya menuai kritik deras setelah mendukung tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp 50 juta per bulan.

Pernyataannya itu dianggap tak peka terhadap kondisi ekonomi rakyat.

“Jadi rumah jabatan itu sekarang sudah dikembalikan ke pemerintah. Jadi sekarang itu mendapat kompensasi untuk kontrak,” ujar Nafa dalam siaran langsung di media sosial.

Halaman
123