6. Tidak Bisa Bekerja di bawah Tekanan
Beberapa orang yang bekerja dibawah tekanan akan menghasilkan pekerjaan yang kurang maksimal akibat terdistraksi. Sayangnya, dalam dunia kerja tekanan pekerjaan pasti ada.
Contoh:
Saya kesulitan mengerjakan sesuatu dalam tekanan terlebih lagi ketika diburu deadline. Oleh karena itu, saya membuat to-do-list untuk mengerjakan pekerjaan agar lebih terorganisir.
7. Kurang Terorganisir
Tidak semua orang dan pekerjaan cocok dengan pekerjaan yang terorganisir. Maka kelemahan ini bisa menjadi opsi jawaban ketika ditanyai soal kelemahan detikers saat wawancara kerja.
Contoh:
Saya adalah orang yang memiliki tingkat kefleksibelan yang tinggi sehingga terkadang tidak terorganisir dalam bekerja.
8. Tidak Menguasai Bahasa Asing
Kelemahan dalam berbahasa asing tidak akan menjadi suatu masalah besar apabila perusahaan yang dilamar tidak menuntut hal tersebut. Tapi detikers bisa menjelaskan pada rekruter bahwa kamu akan mengasah kemampuan berbahasa asing agar lebih baik lagi.
Contoh:
Saya memiliki kelemahan yaitu kurang fasih dalam menuturkan bahasa asing, namun dengan kemajuan teknologi saat ini saya dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lebih mudah menggunakan aplikasi smartphone.
9. Time Management yang Buruk
Time management yang buruk bisa menjadi jawaban kelemahan saat melakukan interview kerja. Namun, jawablah rekruter dengan menyebutkan solusi dari kelemahan itu.
Contoh:
Dikarenakan kesibukan yang saya jalani, terkadang time management saya masih berantakan. Oleh karena itu, saya membuat skala prioritas untuk memudahkan mengatur waktu dengan baik.
10. Tidak Suka Kritikan
Kritikan adalah obat untuk mengubah diri menjadi sosok yang lebih baik. Namun, ada beberapa orang yang memiliki kepribadian tidak suka di kritik.
Saya adalah orang yang tidak suka menerima kritikan yang menjatuhkan. Selama saya merasa argumen dan ide saya benar maka akan saya pertahankan hingga membawa hasil yang positif
11. Terlalu Kaku
Beberapa pekerja terlalu berpatokan pada pedoman dan sistem kerja sehingga sulit berkembang dan berinovasi. Jika kamu adalah orang yang seperti ini, maka bisa kamu sampaikan kepada rekruter.
Contoh:
Saya adalah orang yang terlalu terpaku pada pedoman dan aturan tempat kerja. Meski begitu, kedepannya apabila ada perubahan yang mengharuskan saya berubah maka saya siap beradaptasi.
12. Terlalu Sering Bertanya
Seseorang yang terlalu sering bertanya bahkan pada hal-hal kecil adalah kelemahan yang kerap kali menjengkelkan karyawan perusahaan. Maka dari itu, sampaikan pada rekruter kelemahan ini lalu sertakan dengan solusi.
Contoh:
Biasanya jika mendapatkan pekerjaan baru, saya kan sering bertanya pada atasan maupun rekan kerja lainnya. Namun, agar tidak mengganggu rekan kerja lainnya saya ke depannya akan melakukan self study dari berbagai sumber di internet terlebih dahulu.
13. Sulit Berbagi Tanggung Jawab
Sebagai pekerja yang profesional seseorang tentu harus memiliki sifat tanggung jawab. Namun beberapa dari mereka bahkan tidak ingin membagi tanggung jawab itu ke rekan kerja lainnya karena merasa mampu.