Kondisi miris justru dialami Imam Syafi sebagai tukang sampah di Jakarta.
Imam Syafi mengumpulkan sampah hanya menggunakan gerobak.
Betapa Wilbur terkejut melihat kondisi Syafi yang bekerja dengan membawa gerobak.
Bahkan sampah juga dibiarkan menumpuk karena tidak setiap hari truk pengangkut datang.
Tak ayal, selama 10 hari Wilbur mengikuti Syafi, ia sangat sedih dengan kehidupan sulit yang dijalani tukang sampah di Jakarta tersebut.
Tak sampai di sana, selepas bekerja, Wilbur pulang ke rumah Syafi.
Ia pun melihat kehidupan getir Syafi yang serba kekurangan.
Hal itu membuat Wilbur menangis sejadi-jadinya.
Setelah menghabiskan 10 hari bekerja sebagai tukang sampah di Jakarta, Wilbur kembali ke London.
Karena terenyuh dengan beda nasib itu, Wilbur berinisiatif menggalang dana untuk tukang sampah di Jakarta.
Tayangan kisah beda nasib tukang sampah asal London dan Jakarta itu kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.
Banyak orang merasa prihatin terhadap kondisi tukang sampah di Jakarta.
Tak hanya itu, ternyata kisah kehidupan tukang sampah di London dan Jakarta ini tak hanya menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Kisah tersebut juga menarik masyarakat Inggris di Brussel hingga Amerika Serikat yang menonton melalui BBC iPlayer.
Mendapati kisah getir tukang sampah yang beda nasib tersebut, masyarakat Indonesia pun dibuat sedih dan malu.